Jumlah Durian di Kedurang Menurun, Pedagang dan Petani Mengeluh Meski Harga Masih Terjangkau
Suasana para pedagang durian di Simpang Semen Desa Batu Ampar Kecamatan Kedurang--Dedi/Rakyatbengkulu.com
MANNA, RAKYATBENGKULU.COM - Simpang Semen yang terletak di Desa Batu Ampar Kecamatan Kedurang menjadi salah satu pusat perdagangan durian terkenal di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Namun, memasuki awal tahun 2025, para petani, pedagang, dan pecinta durian mengeluhkan penurunan produktivitas durian di daerah ini.
Menurut Sindy, salah satu pedagang durian, jumlah durian tahun ini sangat sedikit, dengan banyak pohon yang gagal berbuah.
"Untuk tahun ini bisa dilihat jumlah durian sedikit dikarenakan banyak pohon durian yang gagal berbuah dan ada juga yang sama sekali tidak berbuah," ujar Sindy.
BACA JUGA:Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan di Kabupaten Kepahiang dan Lebong Capai Rp 3,9 Miliar
Sementara itu, Anggi, seorang warga Kedurang yang memiliki kebun durian, menambahkan bahwa penurunan produktivitas tidak hanya terjadi di tahun 2025, tetapi juga disebabkan oleh faktor cuaca buruk dan serangan hama tupai serta monyet.
"Sekarang buah durian semakin sedikit tidak selebat dulu, karena selain banyak yang gagal berbuah hal ini juga disebabkan oleh cuaca buruk dan banyak hama tupai dan monyet," ungkapnya.
Namun, meskipun produktivitas durian menurun, hal ini tidak terlalu mengganggu bagi sebagian penikmat durian.
Putri, salah satu pembeli durian, menyatakan bahwa meskipun jumlah durian kini terbatas, harga durian di Kecamatan Kedurang masih terjangkau.
"Jumlah durian kini memang sedikit tapi karena kami suka makan durian, itu sih bukan masalah besar yang penting harga buah durian di sini masih terjangkau," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: