HONDA

Perambahan Hutan Rusak Habitat Satwa, Sekda Mukomuko Desak Penegakan Hukum Usut

Perambahan Hutan Rusak Habitat Satwa, Sekda Mukomuko Desak Penegakan Hukum Usut

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mukomuko, Abdiyanto--Foto Antaranews.com

RAKYATBENGKULU.COM - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mukomuko, Abdiyanto, menyerukan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus perambahan hutan yang menyebabkan rusaknya ekosistem dan memaksa harimau turun ke permukiman warga. 

Menurutnya, tindakan tersebut tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga menciptakan ancaman nyata bagi masyarakat.

“Kita setuju masalah ini diusut tuntas aparat penegak hukum, karena perbuatan itu membuat harimau turun ke permukiman warga,” ujar Abdiyanto dikutip Antaranews.com.

Pernyataan ini disampaikan setelah insiden tragis yang menimpa Ibnu Oktavianto (22), warga Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Teras Terunjam. 

BACA JUGA:48 Peserta Lulus Calon ASN di Pemkab Bengkulu Selatan, 60 Formasi Hanya Terpenuhi Sebagian

BACA JUGA:Tersangka Pencurian Sepeda Motor Diringkus, Coba Melawan Saat Ditangkap di Rejang Lebong

Korban ditemukan meninggal dunia di kebun kelapa sawit milik Ari Cahyono pada Selasa 7 Januari 2025 lalu. 

Tak hanya itu, seekor sapi milik Deden Nurjamil, warga Desa Mekar Jaya, yang berbatasan dengan Desa Tunggal Jaya, juga menjadi korban serangan harimau.

Menurut Abdiyanto, konflik antara manusia dan harimau ini tidak terlepas dari dampak perambahan hutan yang dilakukan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.

Ia menilai harimau masuk ke permukiman penduduk karena habitatnya diganggu, sebab hutan yang selama ini menjadi rumah mereka dirusak.

BACA JUGA:Kanopi: Perambahan Hutan Sawit Sebabkan Konflik Manusia dan Harimau di Mukomuko

BACA JUGA:Tunggakan PDAM Rejang Lebong Capai Rp 16 Miliar, Usulan Penghapusan Piutang Ditindaklanjuti

Abdiyanto menegaskan bahwa solusi atas masalah ini bukan sekadar menangkap hewan buas, tetapi juga memastikan habitat alami harimau tetap terjaga. 

Ia menekankan pentingnya melindungi kelestarian hutan untuk mencegah konflik serupa di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: