HONDA

Cuaca Buruk di Bengkulu Jadi Keluhan Melaut, Nelayan Kehilangan Pemasukan

Cuaca Buruk di Bengkulu Jadi Keluhan Melaut, Nelayan Kehilangan Pemasukan

Suasana kapal nelayan tidak aktif di pantai Pasar Bengkulu--Nova/Rakyatbengkulu.com

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Cuaca buruk yang melanda wilayah Bengkulu dalam beberapa pekan terakhir telah berdampak besar pada kehidupan nelayan. 

Gelombang tinggi dan angin kencang di perairan setempat membuat banyak nelayan kesulitan untuk melaut dan menangkap ikan. 

Hal ini menyebabkan pendapatan mereka menurun drastis. Senin, 27 Januari 2025.

Seorang nelayan di pantai Pasar Bengkulu, Seno mengungkapkan dampak buruk cuaca terhadap pekerjaan mereka. 

“Sejak cuaca buruk ini, kami hampir tidak bisa melaut. Gelombang tinggi dan angin kencang membuat kajal kami sulit untuk beroperasi dengan aman,” kata Seno, Senin 27 Januari 2025.

BACA JUGA:Libur Nasional, Pantai Jakat Bengkulu Ramai Dikunjungi Wisatawan Luar Kota

BACA JUGA:Hutan Mangrove Pulau Baai, Wisata Alam yang Bikin Betah dan Punya Pemandangan Instagramable

“Biasanya, dalam satu minggu kami bisa mendapatkan hasil yang cukup untuk kebutuhan keluarga, tapi kini hanya sedikit yang bisa kami bawa pulang,” tambahnya.

Menurut data dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bengkulu, cuaca buruk disertai hujan lebat dan angin kencang sudah berlangsung hampir sebulan, mempengaruhi hasil tangkapan ikan dan berimbas pada pendapatan nelayan. 

Tak hanya itu, adanya imbauan untuk tidak melaut demi keselamatan turut memperburuk keadaan.

Nelayan setempat berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian dan solusi, seperti bantuan sosial atau program pemberdayaan ekonomi untuk membantu mereka yang kehilangan pendapatan sementara. 

BACA JUGA:5 Ribu Hektare Hutan TNKS Rejang Lebong Rusak Akibat Pembalakan Liar, Ancaman Ekosistem Semakin Serius

BACA JUGA:Penyebab Istri Mengalami Baby Blues: Penjelasan Lengkap dan Cara Mengatasinya

“Kami berharap pemerintah bisa memberikan bantuan yang bisa meringankan keadaan kami, karena kami sangat tergantung pada hasil laut untuk hidup,” ungkap Seno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: