Minim Alat Berat, Evakuasi Longsor di Bengkulu Selatan Sering Terhambat

Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan bencana tinggi di Provinsi Bengkulu.--Dok/KORANRBID
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan bencana tinggi di Provinsi Bengkulu.
Meski demikian, pemerintah daerah setempat masih belum memiliki alat berat yang cukup untuk mendukung proses evakuasi dan pembersihan material bencana.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Selatan, 9 dari 11 kecamatan di wilayah ini masuk dalam kategori rawan bencana.
BACA JUGA:Kasus Penyegelan Kantor Desa Dusun Baru: 6 Tersangka Resmi Dilimpahkan ke Jaksa
BACA JUGA:Pikap Terjun ke Sawah di Kaur, Sopir Selamat Meski Mobil Ringsek
Dilansir dari KORANRB.ID, beberapa kecamatan bahkan berada dalam zona merah dan oranye, yang berarti memiliki tingkat risiko tinggi terhadap banjir dan longsor.
Berikut adalah rincian wilayah rawan bencana di Bengkulu Selatan:
• Zona Merah: Kecamatan Pino Raya (banjir)
• Zona Oranye: Kecamatan Ulu Manna (longsor), Kecamatan Air Nipis (longsor dan banjir), Kecamatan Kota Manna (banjir)
• Zona Kuning: Kecamatan Pino (longsor), Kecamatan Seginim (longsor), Kecamatan Kedurang Ilir (banjir), Kecamatan Pasar Manna (banjir), Kecamatan Bunga Mas (longsor dan banjir)
Hery S, perwakilan Pemuda Ulu Manna, mengungkapkan bahwa wilayahnya merupakan salah satu daerah paling rawan longsor.
BACA JUGA:Kejari Lebong Dalami Dugaan Korupsi Rp 1,1 Miliar di Dinas PUPR, 20 Saksi Diperiksa
BACA JUGA:Aksi IMM Bengkulu di Polresta, Dua Tahun Kasus Penembakan Tokoh Muhammadiyah Belum Terungkap
Dampaknya sangat besar terhadap mobilitas barang dan orang yang melintasi jalur penghubung Bengkulu dengan Sumatera Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: