Waspada! Kasus DBD di Rejang Lebong Melonjak, 3M Plus Jadi Senjata Utama

Waspada! Kasus DBD di Rejang Lebong Melonjak, 3M Plus Jadi Senjata Utama--Badri/rakyatbengkulu.com
REJANGLEBONG, RAKYATBENGKULU.COM - Kabar mengkhawatirkan datang dari Rejang Lebong, Bengkulu.
Kasus demam berdarah dengue (DBD) mengalami peningkatan signifikan sepanjang Januari 2025.
Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong mencatat 24 kasus yang tersebar di 15 kecamatan.
BACA JUGA:Tragedi di Jalan Lintas Manna - Pagar Alam: Remaja 15 Tahun Meregang Nyawa dalam Kecelakaan Tunggal
Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Dhendi Novianto Saputra, S.KM, menjelaskan bahwa peningkatan kasus DBD ini terdeteksi dari laporan rutin 21 puskesmas di 15 kecamatan.
Mengingat curah hujan yang masih tinggi, jumlah penderita diperkirakan akan terus bertambah.
"Kasus DBD ini terdeteksi dari laporan rutin 21 puskesmas di 15 kecamatan di Rejang Lebong. Mengingat curah hujan masih tinggi, jumlah penderita diperkirakan akan terus bertambah. Penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang berkembang biak di tempat penampungan air bersih serta di pakaian yang tergantung," terang Dhendi Novianto Saputra.
BACA JUGA:Proyek Jalan Desa Tanjung Alam Mangkrak: Negara Diduga Rugi Puluhan Juta Rupiah!
BACA JUGA:Desa Bumi Agung Kedurang: Sukses Bertelur, Inspirasi Swasembada Pangan!
Untuk menekan penyebaran DBD, masyarakat diimbau untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menerapkan gerakan 3M Plus.
Yaitu menguras bak mandi, menutup tempat penyimpanan air, dan mendaur ulang barang bekas.
Selain itu, warga disarankan menaburkan bubuk abate di tempat air tergenang.
"Dengan cara ini dipandang lebih efektif dalam pencegahan DBD serta membangun masyarakat untuk memiliki pola hidup sehat, mulai dari keluarga hingga ke lingkungan tempat tinggal," ujar Dhendi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: