Penemuan Mortir Berkarat di Rejang Lebong Gegerkan Warga, Diduga Sisa Latihan Tempur, Ini Penjelasan Polisi

Anggota Polsek Selupu Rejang memasang garis polisi di lokasi penemuan mortir--Ist/Rakyatbengkulu.com
REJANGLEBONG, RAKYATBENGKULU.COM – Warga Dusun III Desa Karang Jaya Kecamatan Selupu Rejang, dihebohkan dengan penemuan mortir berkarat jenis 81 Tampela yang ditemukan oleh Sumitro (51) pada Kamis 20 Februari 2025 sekitar pukul 17.05 WIB.
Awalnya, Sumitro sedang menggali tanah untuk pondasi di halaman belakang rumahnya sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat mencangkul, alatnya mengenai benda keras yang terkubur di dalam tanah.
Setelah diperhatikan, benda itu tampak seperti besi tua yang sudah berkarat.
BACA JUGA:Apakah ChatGPT Bisa Menggantikan Content Writer? Ini Faktanya!
BACA JUGA:Benarkah Banyak Cewek Pinter yang Malah Sulit Dapat Pasangan? Simak di Sini Faktanya!
Curiga benda tersebut mungkin granat atau mortir, Sumitro langsung menghubungi Kepala Desa Karang Jaya, Cahyo Purnomo (34) dan kepala dusun setempat.
Mereka pun segera mengecek lokasi dan memutuskan melaporkan penemuan itu kepada pihak berwajib, guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Tak lama setelah itu, petugas Bhabinkamtibmas Desa Karang Jaya tiba di lokasi dan memastikan bahwa benda tersebut adalah granat mortir jenis 81 Tampela.
Kapolres Rejang Lebong, AKBP Eko Budiman S.IK, M.IK, melalui Kasi Humas AKP Sinar Simanjuntak, menjelaskan mortir tersebut berdiameter 81 mm dan panjang 25 cm, dengan kondisi yang sangat berkarat, yang diperkirakan sudah terkubur lama di lokasi tersebut.
BACA JUGA:5 Shio Paling Mandiri yang Gak Suka Bergantung ke Orang Lain
BACA JUGA:Nikita Mirzani dan Asistennya Tunda Pemeriksaan Usai Jadi Tersangka Kasus Pemerasan Dokter, Ada Apa?
“Untuk menghindari potensi bahaya, mortir ini diamankan di Mapolsek Selupu Rejang. Kami juga telah berkoordinasi dengan tim Gegana Brimob Bengkulu untuk memeriksa nomor seri dan melakukan Disposal mortir tersebut,” jelas AKP Sinar Simanjuntak.
Ia memastikan bahwa situasi di lokasi tetap terkendali, dan tidak ada ancaman terhadap warga sekitar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: