Harga Cabai di Bengkulu Utara Turun Drastis, Pasar Murah Jadi Solusi Stabilitas

Harga Cabai di Bengkulu Utara Turun Drastis, Pasar Murah Jadi Solusi Stabilitas--Dok/KORANRB.ID
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara terus melakukan pemantauan terhadap harga bahan pokok, termasuk cabai menjelang Idul Fitri.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bengkulu Utara, Sabani, SH, menyatakan bahwa permintaan cabe cenderung meningkat menjelang hari raya, sehingga perlu langkah antisipatif untuk menjaga kestabilan harga.
“Cabe menjadi salah satu komoditas bahan pokok penting yang juga kita jual dalam kegiatan pasar murah,” jelasnya.
BACA JUGA:Lolos PPPK tapi Belum Diangkat? Begini Nasib Guru Honorer di Rejang Lebong
Namun, jika harga cabe sudah stabil dan terjangkau, Pemda Bengkulu Utara tidak akan menggelar pasar murah untuk komoditas ini.
Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan harga agar tidak terlalu rendah yang dapat merugikan pedagang dan petani.
Selain cabe, harga bahan pokok lain seperti beras, bawang, dan minyak goreng juga menjadi fokus pemantauan pemerintah.
Jika diperlukan, pemerintah akan bekerja sama dengan Bulog untuk menambah pasokan daging beku guna menjaga stabilitas harga pangan di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Ada Perubahan! 11 Calon Haji Rejang Lebong Tunda Keberangkatan, Apa Alasannya?
BACA JUGA:6 Ide Menu Takjil Hemat dan Lezat untuk Berbuka Puasa, Praktis!
Pasar Murah untuk Stabilitas Ekonomi
Sebagai langkah nyata dalam menjaga kestabilan harga pangan, Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, SE, M.Ap, membuka kegiatan pasar murah pada Jumat 14 Maret 2025.
Pasar murah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
“Harga pangan paling berpengaruh pada daya beli masyarakat. Jika kenaikan harga bahan pokok melampaui daya beli masyarakat, angka kemiskinan bisa meningkat dengan cepat,” ujar Arie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: