Gugat Hasil PSU Bengkulu Selatan ke MK, Paslon 02 Ungkap Dugaan Hoaks dan Rekayasa Penangkapan

Kuasa Hukum Paslon 02, Zetriansyah (Kiri) Bersama Tim Pemenangan--Heru/Rakyatbengkulu.com
BENGKULU SELATAN, RAKYATBENGKULU.COM – Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 02, Suryatati dan Ii Sumirat Mersyah resmi menggugat hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Bengkulu Selatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Gugatan ini telah didaftarkan oleh tim kuasa hukum Paslon 02 pada Senin 28 April 2025 dengan nomor laporan 12/PAN.MK/e-AP3/04/2025 dan kini sedang dalam proses registrasi.
Kuasa hukum Paslon 02, Zetriansyah menyebutkan bahwa terdapat sejumlah kejanggalan serius yang terjadi dalam pelaksanaan PSU pada 19 April 2025 lalu.
Ia bahkan menilai pelanggaran tersebut masuk dalam kategori kejahatan Pilkada.
BACA JUGA:Polisi Ringkus Residivis Kasus Penggelapan Motor dan Dua Pelaku Pencurian Mesin Air di Ratu Samban
BACA JUGA:Torehan Gemilang, Tri Brata Raflesia FC Tembus 32 Besar Liga 4 Nasional
"Di lapangan kami temukan ada rekayasa penangkapan Calon Wakil Bupati Bengkulu Selatan nomor urut 02 yang dilakukan tim 03 secara tidak sah. Ini kemudian dipakai buat sebar berita bohong bahwa wakil kami ditangkap aparat," ujar Zetriansyah saat di wawancarai via telepon, Selasa 29 April 2025.
Dalam pokok permohonannya ke MK, Zetriansyah menjelaskan bahwa penangkapan terhadap Ii Sumirat merupakan rekayasa yang didalangi oleh tim dari Paslon 03.
Menurutnya, penangkapan tersebut tidak dilakukan oleh aparat resmi seperti polisi maupun KPK, melainkan direkayasa untuk menciptakan narasi negatif terhadap Paslon 02.
Video dari insiden tersebut, lanjut Zetriansyah, kemudian disebarluaskan secara masif melalui WhatsApp dan Facebook.
BACA JUGA:Ny. Intan Larasati Fikri Siap Pimpin TP PKK Rejang Lebong 2025–2030, Pengukuhan 5 Mei
Ia menuding penyebaran informasi palsu ini bertujuan memengaruhi opini pemilih, hanya beberapa jam sebelum hari pencoblosan.
"Video hoaks ini disebar massif ke semua HP pemilih Bengkulu Selatan supaya pemilih nomor 02 beralih atau malah golput," beber Zetriansyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: