Viral! Wanita Berteriak di Kantor Polisi: 'Hukum Diperjualbelikan'

BACA JUGA:Terungkap! Pelaku Penggelapan Motor di Bengkulu Ternyata Juga Spesialis Pencurian Celengan Masjid

Namun, seiring berjalannya waktu, Ahmad Pujai mencabut kuasa tersebut dan menyatakan bahwa ia tidak keberatan atas kerusakan yang terjadi.

“Karena pemilik rumah tidak keberatan, maka laporan dari Ibu Nurliana tidak dapat diproses lebih lanjut,” jelas Kompol Syafrudin.

Setelah laporan dihentikan, Nurliana terus mendatangi Polres Labuhanbatu dan melakukan protes. Bahkan, saat diamankan oleh petugas, ia diduga melakukan tindakan penganiayaan terhadap aparat kepolisian.

Kasus Lain, Korban Begal Mengaku Laporannya Tak Digubris

Selain kasus Nurliana, persoalan serupa juga dialami seorang pengemudi becak motor bernama Ilyas (38). 

Ia menjadi korban begal di Jalan Kenanga, Kecamatan Medan Belawan, pada 14 Juli 2023.

BACA JUGA:Kebakaran Tragis di Kelab Malam Makedonia Utara, 59 Tewas dan Lebih dari 100 Terluka

BACA JUGA:Krisis Kemanusiaan di Palestina: UNICEF Serukan Perlindungan bagi Anak-Anak yang Terancam

Kejadian bermula ketika Ilyas sedang menunggu penumpangnya. Saat itu, dua pria tak dikenal datang dan mengancamnya dengan senjata tajam. 

Ilyas berusaha melawan, tetapi para pelaku memanggil satu rekan mereka hingga jumlahnya menjadi tiga orang.

Karena takut dibunuh, Ilyas melarikan diri dan meminta bantuan warga. Namun, akibat kejadian itu, ia kehilangan ponsel, uang tunai Rp520.000, serta mengalami cedera di bahu akibat pukulan dengan senjata tajam.

Ilyas kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Pelabuhan Belawan. Namun, ia mengaku laporannya tidak digubris karena alasan penyidik sulit dihubungi. 

Saat mencoba melapor ke Polsek Medan Labuhan, ia kembali mendapatkan alasan bahwa polisi sedang melakukan pergantian piket.

“Sudah saya laporkan, tapi tidak ada tanggapan. Di Polres, penyidiknya katanya tidak bisa dihubungi. Di Polsek, alasannya mau ganti piket,” keluh Ilyas.

Sumber: