8 Pendaki di Gunung Patah Hilang Kontak, Sinyal Radio Jadi Petunjuk Terakhir

8 Pendaki di Gunung Patah Hilang Kontak, Sinyal Radio Jadi Petunjuk Terakhir--ist/rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Delapan pendaki yang melakukan ekspedisi ke Gunung Patah melalui Desa Sukarami Kecamatan Air Nipis Kabupaten Bengkulu Selatan, dilaporkan hilang kontak sejak 8 Maret 2025.
Kelompok pendaki ini awalnya berangkat pada 7 Maret 2025 dengan tujuan merintis jalur baru pendakian Gunung Patah.
Sesuai izin pendakian, mereka dijadwalkan turun pada 15 Maret 2025.
Namun, diduga mereka baru mulai mendaki pada 8 Maret dan seharusnya kembali pada 16 Maret 2025, sejak saat itu, mereka tidak lagi memberikan kabar ke base camp Desa Sukarami.
BACA JUGA:Paling Berani Ambil Risiko! Ini 4 Shio yang Paling Cocok Jadi Pengusaha Sukses
BACA JUGA:Loud Budgeting: Tren Keuangan Gen Z yang Berani Menolak Gaya Hidup Boros
Kekhawatiran mulai muncul ketika hingga batas waktu kepulangan, mereka tak kunjung tiba.
Pihak keluarga dan rekan pendaki yang menunggu di base camp akhirnya melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang.
Kepala Pos Basarnas Bengkulu Selatan, Dani menyatakan bahwa begitu menerima laporan hilangnya delapan pendaki, timnya langsung melakukan pemantauan dan persiapan pencarian bersama TNI serta Organisasi Radio Amatir Indonesia (Orari).
“Sampai saat ini masih nihil, Bang. Kami dari Basarnas, TNI, dan Orari terus melakukan kontak dan pemantauan,” kata Dani.
Salah satu petunjuk yang sempat menjadi harapan adalah sinyal komunikasi radio dari para pendaki yang tertangkap pada frekuensi 144.330 MHz pada 18 Maret 2025.
BACA JUGA:Modus Penggerebekan! Karyawan Tempat Hiburan Karaoke Malah Peras dan Lecehkan Pelanggan Wanita
Namun, sinyal tersebut lemah dan kembali terputus, membuat lokasi mereka sulit dipastikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: