HONDA

TPI Pantai Pasar Bawah Sepi Akibat Libur Lebaran dan Cuaca Buruk, Nelayan Mengeluh

TPI Pantai Pasar Bawah Sepi Akibat Libur Lebaran dan Cuaca Buruk, Nelayan Mengeluh

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasar Bawah sepi pembeli saat libur lebaran dan akibat cuaca buruk--Heru/Rakyatbengkulu.com

BENGKULU SELATAN, RAKYATBENGKULU.COM - Suasana yang biasanya ramai di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Pasar Bawah kini tampak sepi. 

Dalam seminggu terakhir, TPI yang biasanya dipenuhi pembeli ikan segar justru mengalami penurunan aktivitas, salah satunya disebabkan oleh cuaca buruk dan suasana libur Lebaran yang mengurangi jumlah pengunjung.

Salah seorang nelayan di Pantai Pasar Bawah, Subaryanto mengungkapkan bahwa penurunan jumlah pembeli pada hari-hari setelah Idul Fitri ini sangat terasa. 

"Pada hari raya ini sepi pembeli mungkin karena mereka sedang liburan dan sekarang cuaca juga sedang buruk, para nelayan juga sebagian belum melaut mencari ikan," katanya, Kamis 3 April 2025.

BACA JUGA:Tiket Masuk Rp10 Ribu dan Hiburan Musik, Pantai Pasar Bawah Jadi Destinasi Populer Selama Libur Lebaran

BACA JUGA:Operasi Ketupat dan PSU Jadi Fokus Polres Bengkulu Selatan, Kapolres Berikan Imbauan

Menurut Subaryanto, cuaca buruk yang melanda dalam seminggu terakhir membuat banyak nelayan memilih untuk tidak melaut, sementara yang tetap melaut pun tidak bisa memprediksi jumlah ikan yang akan didapatkan. 

Hal ini tentu berpengaruh pada pendapatan mereka, yang sangat bergantung pada hasil tangkapan.

"Saya tetap melaut meskipun cuaca buruk dan pembeli sepi. Pendapatan kami memang tidak bisa dipastikan setiap harinya, tapi kalau sedang ada ikan, kami bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 3 hingga 5 juta sehari," ujar Subaryanto.

Namun, ia menambahkan bahwa pendapatan tersebut sangat bergantung pada jumlah ikan yang ditangkap, dan itu bervariasi setiap harinya. 

"Untuk melaut di pinggiran, modalnya sekitar Rp 500 ribu sudah termasuk minyak kapal dan biaya makan. Namun, jika harus melaut ke tengah laut, modal yang dikeluarkan bisa mencapai Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta," jelasnya.

BACA JUGA:Keuntungan Melimpah di Libur Lebaran, Omset Pedagang di Wisata Mukomuko Melonjak Hingga Dua Kali Lipat

BACA JUGA:Dinas Ketahanan Pangan Mukomuko Pastikan Stok Bahan Pokok Cukup Selama Libur Lebaran 2025

Dengan biaya yang cukup besar untuk melaut, Subaryanto berharap cuaca segera membaik agar ia bisa melaut dengan tenang dan mendapatkan hasil yang lebih maksimal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: