HONDA

48 Warga Seluma Digigit Hewan Pembawa Rabies, Namun Tak Ada Kasus Positif: Masyarakat Diimbau Waspada

48 Warga Seluma Digigit Hewan Pembawa Rabies, Namun Tak Ada Kasus Positif: Masyarakat Diimbau Waspada

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seluma mencatat sebanyak 48 kasus gigitan hewan penular rabies--Dok/KORANRBID

Mazda menekankan pentingnya penanganan segera atas setiap gigitan hewan, termasuk hewan peliharaan, mengingat masa inkubasi rabies bisa sangat cepat, bahkan hanya dalam satu minggu.

Ia juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai hewan dengan perilaku mencurigakan, seperti terlalu agresif, gelisah, atau tidak takut manusia. Warga diminta segera melapor jika menemui kondisi seperti itu.

“Jangan anggap remeh jika hewan peliharaan tiba-tiba berubah perilakunya menjadi agresif. Itu bisa jadi tanda-tanda rabies. Dan yang paling penting, jika tergigit, jangan menunggu. Segera datang ke puskesmas untuk divaksin,” tegasnya.

Rabies merupakan penyakit mematikan yang menyerang sistem saraf pusat. Penularan utamanya melalui air liur hewan terinfeksi yang masuk lewat gigitan. 

Meski belum ada kasus positif di Seluma, penyakit ini tetap menjadi ancaman serius.

BACA JUGA:PO. SAN Manna Bengkulu Selatan Alami Lonjakan Penumpang Arus Balik Mudik Lebaran, Tiket Naik Jadi 700 Ribu

BACA JUGA:Bau Jilbab? Ini Tips agar Terhindar dari Bau Tidak Sedap!

“Pemerintah Kabupaten Seluma melalui Dinkes terus berupaya melakukan sosialisasi, edukasi, dan pencegahan agar jumlah kasus GHPR dapat ditekan dan tidak berkembang menjadi kasus rabies,” tutup Mazda.

Dinas Pertanian Gencar Vaksinasi Hewan

Sementara itu, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Seluma juga terus mengintensifkan program vaksinasi rabies pada hewan. 

Sepanjang tahun 2024, sebanyak 1.825 hewan penular rabies telah divaksinasi, dengan cakupan terbesar di Kecamatan Sukaraja dan terendah di Kecamatan Ulu Talo.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Distan Seluma, Arian Sosial, melalui Kepala Bidang Peternakan, Hendry Aritonang.

“Pada tahun lalu pemberian vaksinasi tertinggi di Kecamatan Sukaraja 365 ekor HPR dan paling rendah di Kecamatan Ulu Talo sebanyak 34 ekor. Untuk tahun ini masih dalam proses rekap,” rinci Hendry.

Vaksinasi dilakukan terhadap tiga jenis hewan penular rabies, yaitu anjing, kucing, dan kera. 

Namun, Hendry mengakui bahwa partisipasi masyarakat masih rendah. Banyak warga tidak membawa hewannya karena tidak memiliki kandang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: