Dampak Pendangkalan Pelabuhan, TNI AL Gerakkan Kapal Perang untuk Bantu Warga Enggano

Danlanal Bengkulu, Letkol Laut (P) Octo Manurung, S.T--Dok/rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Krisis logistik yang melanda Pulau Enggano akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai kini mendapat titik terang.
TNI Angkatan Laut merespons cepat dengan mengerahkan KRI Teluk Cirebon dari Jakarta untuk membawa berbagai bantuan penting bagi masyarakat yang terdampak keterbatasan akses ini.
Kapal perang jenis angkut tersebut tengah bersiap meninggalkan pelabuhan, membawa logistik seperti bahan pokok, hasil bumi, dan juga memfasilitasi pergerakan warga dari dan ke Pulau Enggano yang selama ini terhambat.
Danlanal Bengkulu, Letkol Laut (P) Octo Manurung, S.T menyampaikan secara langsung bahwa pengerahan kapal tersebut merupakan instruksi langsung dari Komando Armada I.
BACA JUGA:Distribusi Makan Bergizi Dimulai Lagi, Dinas Pendidikan Bengkulu Minta Waktu
BACA JUGA:Pelayaran KMP Pulo Tello Dibuka Lagi, Tiket Diserbu Sejak Pagi
"Kami sesuai arahan pimpinan Angkatan Laut, di sini tentu berusaha yang terbaik membantu dan memberikan pelayanan untuk masyarakat. Kapal perang itu sudah siap bergerak atas perintah dari Komando Armada 1," katanya, Selasa 15 April 2025.
KRI Teluk Cirebon diperkirakan akan tiba di perairan Bengkulu dalam dua hingga tiga hari ke depan, membawa angin segar bagi masyarakat yang telah lama menghadapi hambatan dalam mobilitas dan distribusi logistik.
Selain membawa muatan bantuan, kapal juga disiapkan untuk mengangkut masyarakat yang hendak kembali ke Enggano maupun sebaliknya.
Fleksibilitas penggunaan kapal ini menjadi bagian dari upaya TNI AL untuk memastikan bahwa mobilitas dan distribusi bantuan berjalan lancar dan efektif.
BACA JUGA:Pemkab Seluma Tertibkan Aset, 17 Mobil Dinas Disita karena Pajak dan Peruntukan Bermasalah
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Pembebasan Lahan Rp11 Miliar, Kejari Seluma Tetapkan 8 Tersangka Termasuk Eks Bupati
"KRI ini tipe angkut pasukan, nanti akan disesuaikan apakah akan digunakan untuk angkutan hasil bumi dan masyarakat yang ingin pulang ke Enggano atau sebaliknya. Yang pasti kapal perang akan datang ke sini untuk membantu agar mobilitas di pelabuhan Pulau Baai berjalan normal, antara hari Kamis atau Jumat sampai," jelas Octo.
Dalam misi kemanusiaan ini, unsur pengamanan dan pengawalan juga menjadi prioritas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: