Ancaman Rabies Mengintai Kepahiang, 40 Warga Jadi Korban Gigitan Anjing Liar

Ancaman Rabies Mengintai Kepahiang, 40 Warga Jadi Korban Gigitan Anjing Liar--Foto KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM - Ancaman rabies kembali membayangi warga Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, setelah Dinas Kesehatan melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) mencatat adanya peningkatan jumlah kasus gigitan anjing liar sebagai hewan penular rabies (HPR).
Hingga April 2025, sebanyak 40 warga dilaporkan menjadi korban gigitan, dan situasi ini dinilai cukup mengkhawatirkan.
Kasus terbanyak tercatat pada bulan Januari sebanyak 21 kejadian, disusul Februari dengan 11 kasus, Maret 7 kasus, dan hingga pertengahan April sudah terjadi 1 kasus gigitan.
Seluruh laporan ini diperoleh dari fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan Puskesmas yang tersebar di wilayah Kepahiang.
BACA JUGA:Dapat SK Pindah tapi Tanpa Jam Mengajar, Oknum Guru Diduga Aniaya Kepsek di Kepahiang
BACA JUGA:Bolehkah Anak Nonton Film Horor? Ini Waktu yang Tepat dan Tips Aman untuk Orang Tua
Kondisi ini menjadi alarm bagi masyarakat dan pemilik hewan peliharaan untuk tidak lagi bersikap abai.
Salah satu tindakan yang ditekankan adalah tidak melepasliarkan hewan peliharaan serta rutin melakukan vaksinasi.
Kasus terbaru terjadi di Desa Weskust, Kecamatan Kepahiang, di mana seorang warga menjadi korban gigitan anjing liar.
Kepala UPTD Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang, Desi Muhib, SPt menjelaskan indikasi awal mengarah pada dugaan kuat bahwa anjing tersebut merupakan hewan rabies.
BACA JUGA:Tips Ajak Anak Nonton Bioskop Tanpa Ganggu Penonton Lain, Orang Tua Wajib Tahu!
"Untuk pastinya, apakah anjing yang menggigit gila atau tidak masih menunggu hasil lab. Tapi, kalau melihat gejalanya memang mendekati," jelas Desi.
Korban mengalami luka gigitan di tangan dan bagian tubuh lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: