Awards Disway
HONDA

Sejarah Kekayaan Emas di Lebong Bengkulu, Terkuras Habis Oleh Belanda Nyaris Tak Tersisa

Sejarah Kekayaan Emas di Lebong Bengkulu, Terkuras Habis Oleh Belanda Nyaris Tak Tersisa

Sejarah Kekayaan Emas di Lebong Bengkulu, Terkuras Habis Oleh Belanda Nyaris Tak Tersisa--Instagram.com/ eddviual

Sedangkan Lebong Simpang dan Lebong Sawah, juga telah dioperasikan oleh perusahaan milik pemerintah Hindia Belanda tersebut, yaitu selama 12 tahun serta menjalani ekplorasi.

BACA JUGA:Ini 7 Fakta Unik Suku Tobalo Sulawesi Selatan yang Memiliki Kulit Belang Berwarna Putih

Sejak tahun 1899-1911, Mijnbouw Maatschappij Redjang Lebong telah mendapat sekitar 33,5 juta bruto kilogram logam mulia seperti emas dan juga perak.

Dalam pengelolaan dan penambangan emas di Lebong Donok ini terbilang berskala besar, karena hal ini sudah terlihat dari peralatan yang digunakan.

Serta alat pengeboran, pengangkut bijih emas dengan kereta listrik, dimana alat pengangkut mesin, alat pencetak emas, alat penyaringan, dan oven untuk pembakaran emas merupakan beberapa inventaris yang juga tercatat digunakan di area tambang, alat ini didatangkan langsung dari Batavia dan Surabaya.

Bahan-bahan kimia dan perlengkapan penelitian sebagian besar diperoleh dari perusahaan Eropa.

Dintaranya korporasi Morgan Crucible di Battersea-London, Velter In Cie di Prancis serta perusahaan FW Braun di Los Angeles-California.

Hal tersebut berdasarkan tulisan Rendi Andriyanto, seorang Peneliti Jurusan Sejarah di Universitas Negeri Padang.

BACA JUGA:Suku Kajang di Sulawesi Selatan, Suku yang Menolak Teknologi Karena Akan Menimbulkan Dampak Negatif

Tak hanya di Lebong Donok saja, eksplorasi emas dan perak juga ditemukan di Lebong Tandai, dimana lokasi ini juga sudah menjadi tujuan tempat penambang emas dari berbagai daerah.

Sebuah penelitian terhadap jembatan di Lebong Tandai yang berjudul "Kajian Arkeologis terhadap Jembatan Peninggalan Masa Kolonial di Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara" yang telah diterbitkan oleh Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Purbawidya pada Desember 2022 menyebut aktivitas penambangan emas.

Pada tahun 1906 kegiatan dalam penambangan di Daerah Lebong Tandai dilakukan oleh perusahaan Belanda yang bernama Mijnbouw Maatschppij Simau.

Usaha penambangan ini juga dapat berjalan dengan lancar dan tanpa ada perlawanan dari penduduk setempat karena kesepakatan antara Pemerintah Hindia Belanda dan pemerintahan lokal ujarnya.

BACA JUGA:Tari Gandai, Tarian Tradisional Suku Pekal Kabupaten Mukomuko, Kisah Malim Deman dan Putri Muhammad Duyah

Mijnbouw Maatschapij Simau telah mengekspor ratusan ton emas dan perak sepanjang tahun 1908-1941, dimana emas ditambang dan dibuat didalam bentuk batangan dengan berat sekitar 25 kilogram per buahnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait