Waspada! Kasus Gigitan Hewan Pembawa Rabies di Seluma Tembus 161
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Seluma, Mazda, SKM., M.Ling--Foto KORANRB.ID
Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat menjadi langkah krusial dalam mencegah semakin luasnya penyebaran virus ini.
Dalam upaya meredam lonjakan kasus, Dinkes Seluma kini memperkuat kampanye pencegahan rabies.
Edukasi bahaya rabies dan penanganan awal kasus gigitan HPR kini digalakkan lewat puskesmas dan perangkat desa.
“Kami juga mensosialisasikan penanganan pertama terhadap gigitan HPR," terangnya.
Salah satu poin penting yang disampaikan dalam sosialisasi adalah tentang tanggung jawab pemilik hewan peliharaan.
Hewan seperti anjing, kucing, atau kera sebaiknya tidak dibiarkan berkeliaran bebas, karena potensi penularan sangat tinggi jika hewan-hewan ini terinfeksi virus rabies.
“Jangan sampai hewan peliharaan yang berpotensi menularkan rabies dilepasliarkan, karena akan membahayakan warga lain,” tutupnya.
Situasi ini menunjukkan perlunya kolaborasi lintas sektor, mulai dari dinas kesehatan, perangkat desa, hingga masyarakat.
Rabies bukan hanya persoalan medis, tapi juga persoalan kedisiplinan sosial dalam merawat hewan dan menjaga lingkungan sekitar.
Seluma membutuhkan langkah cepat dan tegas, agar tren kasus tidak terus meningkat dan korban jiwa bisa dihindari.
Edukasi, vaksinasi hewan, dan kesadaran masyarakat menjadi tiga pilar penting dalam menghadapi krisis ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


