Tarik Pungli ke Supir Truk Pengangkut Hasil Bumi, Kapten dan ABK Kapal Pulo Tello Jadi Tersangka

RAKYATBENGKULU.COM - Praktik pungutan liar (pungli) di jalur transportasi laut Enggano–Bengkulu akhirnya terbongkar. 

Subdit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Ditreskrimsus Polda Bengkulu menangkap basah dua kru kapal Pulo Tello saat memungut biaya tambahan dari pemilik muatan tanpa prosedur resmi.

Kedua pelaku adalah KSI (51) kapten kapal asal Majalengka Provinsi Jawa Barat dan JH (39) anak buah kapal (ABK). 

Keduanya kedapatan meminta uang jasa angkut kepada pemilik pisang yang tengah mengirimkan hasil panen dari Pelabuhan Kahyapu, Pulau Enggano, menuju Dermaga Pulau Baai, Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Tiga Pejabat Eselon II Pemprov Bengkulu Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

BACA JUGA:Kuasa Hukum Rohidin Mersyah Soroti Dana Rp2 Juta, Tegaskan Dana Tak Hanya Mengalir ke Kliennya

Kasubdit Tipidter Polda Bengkulu, Kompol Mirza Gunawan, menjelaskan bahwa pungutan tersebut tidak menggunakan tiket resmi atau retribusi sesuai aturan. 

“Kedua tersangka mendahulukan muatan pisang sebanyak 20 ton yang diperkenankan untuk ditaruh di dek kapal, dengan tarif Rp 1,7 juta, dengan alasan kendaraan pengangkut pisang lebih muatan,” kata Kompol Mirza pada Rabu 13 Agustus 2025.

Praktik ini, menurut polisi, bukan hal baru. 

Keduanya diduga sudah lama menjalankan modus serupa. 

Pengungkapan ini berdasarkan aduan dari masyarakat yang merasa dirugikan akibat pungutan jasa angkut terutama hasil bumi mereka.

Kapal Pulo Tello sendiri merupakan salah satu sarana transportasi utama bagi warga Enggano untuk mengangkut penumpang dan barang, termasuk hasil bumi seperti pisang, kelapa, dan hasil laut.

BACA JUGA:Terdakwa Korupsi dan TPPU Tukin Bengkulu Terancam Hukuman Berat, Jaksa Tuntut Uang Pengganti Miliaran

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siapkan Program Kelas Khusus di SMA, SMK dan Poltekkes untuk Tenaga Kerja Migran ke Jepang

Sumber: