Asupan zat makanan yang cukup untuk tanaman kelapa sawit jelas akan membuat pohon sawit tumbuh dengan baik.
Kualitas buah kelapa sawit pun akan menjadi baik, terkhusus berat buah normal seperti biasa.
Apabila petani kelapa sawit rutin melakukan pemupukan, maka jaminan tidak akan terjadi penurunan produksi secara drastis atau musim trek pun tidak akan terjadi.
BACA JUGA:DBH Kelapa Sawit Rp 12,7 Miliar, 80 % Fisik, Sisanya untuk Dana Penunjang Dinas Perkebunan
BACA JUGA:Mengenal Kastrasi: Teknik Ampuh Atasi Tandan Sawit Terlalu Kecil
Sebaliknya, ketika pemupukkan pohon kelapa sawit tidak rutin dan tidak sesuai ketentuan, maka hasil produksinya seperti yang dirasakan hampir seluruh petani sawit selama ini.
Produksi buah akan berkurang drastis, pada akhirnya pendapatan yang dihasilkan petani menurun.
Disebutkan 3 pupuk wajib hindari kelapa sawit trek, hasilnya 2,7 ton per 10 hari, yaitu:
1. Dolomit;
2. Abu Janjang;
3. NPK;
BACA JUGA:Tandan Sawit Kecil dan Tak Berisi! Kenali Sebab dan Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Miliki 14 Pabrik CPO, Mukomuko Produksi Kelapa Sawit Terbesar dan Mulai Produksi Minyak Goreng
Dolomit dosisnya sebanyak 4 kg perpokok tanam pertahun. Abu janjang sebanyak 6 kg perpokok tanam pertahun. Untuk NPK granular sebanyak 7,5 sampai 8 kg perpokok tanam per tahun.
Sedangkan untuk cara pemupukannya, selama dua bulan sekali.
Dari 3 pupuk wajib hindari kelapa sawit trek, hasilnya 2,7 ton per 10 hari yang menjadi prioritas yaitu NPK.