BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Perbincangan seputar batik dan kopi seringkali terabaikan, padahal keduanya memiliki daya tarik tersendiri di Indonesia.
Batik, dengan beragam motifnya, memiliki sejarah panjang. Namun, mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa di industri batik terdapat suatu motif yang terinspirasi dari filosofi kopi.
Salah satu contohnya adalah motif batik istimewa yang dikenal sebagai "kopi pecah" di Banyuwangi, yang terkenal dengan batik pesisiran.
Motif "Kopi Pecah" merupakan hasil karya asli batik dari Banyuwangi, mengusung filosofi pengorbanan.
BACA JUGA:Ini Dia 5 Cara Mudah Memilih Kain Batik Berkualitas Premium, Kolektor Wajib Tahu!
Dalam setiap tahap, mulai dari pertumbuhan di kebun hingga proses sangrai, biji kopi harus dipecah dan dihancurkan sebelum dapat dinikmati.
Filosofi inilah yang diangkat sebagai makna dari motif kopi pecah pada batik, sebuah simbol pengorbanan untuk mencapai hasil terbaik.
Bukan hanya sebagai simbol pengorbanan, ternyata Banyuwangi juga dikenal sebagai produsen kopi yang menjanjikan.
Dengan 10.833 hektar kebun kopi yang tersebar di wilayah tersebut, Banyuwangi memiliki ciri khas cita rasa kopi yang membedakannya dari daerah lain di Indonesia.
Salah satu contohnya adalah motif batik istimewa yang dikenal sebagai --Foto: Freepik.com/ freepik
Motif batik kopi pecah bukan hanya mengandung filosofi pengorbanan, tetapi juga menjadi representasi bahwa Banyuwangi adalah kabupaten penghasil kopi unggul.
Kini, batik Banyuwangi telah meraih pengakuan baik di dunia fashion nasional maupun internasional. Permintaan terhadap batik Banyuwangi terus meningkat, seiring dengan kepopuleran ciri khasnya.
Ketika seseorang membeli batik, mereka dapat mengidentifikasi apakah itu batik khas Banyuwangi. Hal ini turut mendorong perkembangan industri batik di Banyuwangi.
BACA JUGA:Membatik Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan, Ponorogo Surganya Pembatik, Seni Melukis di Atas Kain