Ratna Sari Dewi Jadi Perempuan Kuat dan Independen, Belajajar dari Sejarah Jepang

Jumat 19-01-2024,11:06 WIB
Reporter : Ana Mariyohana
Editor : Ana Mariyohana

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Dalam Manga "Erabareru Onna ni Onarinasai: Dewi Fujin no Konkatsuron" atau "Cincin Wanita Terpilih – Pernikahan Wanita Dewi" banyak hal yang ingin disampaikan Ratna Sari Dewi Candrawinata atau Dewi Fujin alias Dewi Soekarno.

Dalam manga ini tergambar perjuangan masyarakat Jepang saat menghadapi bom dan pembakaran kota. DImana masyarakat harus kehilangan rumah, penghasilan dan keluarga.

BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa Madu untuk Kesehatan Paru-paru dan Pernafasan

Kondisi buruk ini juga dirasakan Ratna Sari Dewi atau Dewi Fujin bisa merasakan betapa sulitnya mencari tempat berlindung, bahkan sempat bertengkar dengan sesama pengungsi lantaran Dewi Fujin bersama ibu dan adiknya bergerak sedikit lambat.

Saat itu pengungsi sangat ketakutan jika posisi mereka diketahui musuh, sehingga bisa berdampak pada keselamatan mereka.

BACA JUGA:Wisata Kuliner 3 Tempat Lontong Tunjang Khas Bengkulu Cocok Untuk Sarapan Pagi

Ratna Sari Dewi alias Dewi Fujin saat itu bertekad untuk berani melawan ketidakadilan, tegar dan tidak akan bergantung kepada siapapun.

"Aku tidak akan bergantung pada siapa pun. Dengan kekuatanku, aku akan melindungi ibu dan adikku," begitu tekad kuat Ratna Sari Dewi atau Dewi Fujin. Padahal saat itu ia masih bocah. 

BACA JUGA:Mengungkap Keajaiban Teh Campur Madu, 6 Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan Tubuh

Dewi Soekarno alias Dewi Fujin menjadi saksi kejatuhan dan kebangkitan Jepang saat zaman perang. Dia juga menjadi saksi jatuh bangunnya keluarga kecilnya menghadapi kesulitan akibat perang.

Inilah yang membuat Naoko Nemoto atau Dewi Fujin terinspirasi menjadi wanita mandiri, kuat dan independen.

BACA JUGA:Langkah Tepat Perawatan Mesin Truk, Periksa Sabuk Pemindai Daya, Bersihkan Mesin Secara Berkala

Dalam salah satu adegan, Ratna Sari dewi bersama ibu dan adiknya Yasso yang sedang menghadapi masa perang hanya memiliki satu ubi, itupun harus dibagi dua.

Sementara sang ibu tidak ikut makan. Saat itu Dewi Fujin masih berumur 4 tahun, sedangkan adiknya masih kecil dan berkebutuhan khusus.

BACA JUGA:Inilah 4 Langkah Solusi Telat Bayar Angsuran KUR BRI, untuk Memperoleh Kembali Akses Pinjaman

Kategori :