Festival Pagan di Bulan Februari
Beberapa orang dalam sejarah valentine day percaya bahwa event tersebut dirayakan pada pertengahan Februari. Hal ini karena untuk memperingati hari kematian atau penguburan St. Valentine yang terjadi sekitar 270 Masehi.
Sementara itu, ada juga pendapat lainnya mengklaim bahwa gereja Kristen mungkin telah memutuskan untuk menempatkan hari raya St. Valentine di tengah-tengah Februari, dalam upayanya untuk "mengkristenkan" perayaan pagan Lupercalia.
BACA JUGA:Dana Desa Tiap Desa 2024 di Kota Ambon, Maluku: 17 Desa 1 Miliar
Dirayakan pada pertengahan Februari, Lupercalia adalah sebuah festival kesuburan yang didedikasikan untuk Faunus, dewa pertanian Romawi, serta pendiri Romawi Romulus dan Remus.
Dimana untuk memulai festival, anggota Luperci, sebuah ordo pendeta Romawi, akan berkumpul di sebuah gua suci, di mana bayi Romulus dan Remus pendiri Roma, diyakini telah dirawat oleh seekor srigala betina.
Para pendeta akan mengorbankan seekor kambing, untuk kesuburan dan seekor anjing untuk pemurnian. Mereka kemudian akan menguliti kambing tersebut lalu memotongnya menjadi potongan-potongan.
Setelah itu mencelupkannya ke dalam darah korban dan turun ke jalan, dengan lembut menampar perempuan dan ladang dengan kulit kambing tersebut.
Wanita Romawi pada masa itu, menyambut baik sentuhan kulit tersebut karena diyakini akan membuat mereka lebih subur di tahun-tahun mendatang.
Di kemudian hari, menurut legendanya, semua wanita muda di kota akan memasukkan nama mereka ke dalam guci besar.
BACA JUGA:Kuliner Nusantara: 6 Ide Olahan Gurita yang Patut Dicoba, Ada yang Cocok untuk Pencinta Pedas
Setelah itu, masing-masing bujangan kota akan memilih nama-nama tersebut dan dipasangkan dengan wanita pilihannya. Pertandingan tersebut seringkali berakhir dengan pernikahan.