Masjid Jamik Inggris adalah Bekas Gereja dan Sinagog, Uniknya ! Khutbah Jum’at 3 Bahasa

Sabtu 02-03-2024,09:44 WIB
Reporter : Peri Haryadi
Editor : Marsal Abadi

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Masjid Jamik Inggris (Brick Lane Jammemasjid), memiliki sejarah yang panjang. 

Bangunan Masjid Jamik Inggris adalah bekas gereja dan sinagog, uniknya Khutbah Jum’at nya dilaksanakan dalam 3 bahasa.

3 bahasa apa saja yang digunakan saat khutbah Jum'at di Masjid Jamik Inggris ini, simak artikel rakyatbengkulu.com berikut dari awal hingga akhir.

Mengutip situs bricklanejammemasjid.org.uk, masjid jamik Brick Lane dibangun sejak pertengahan abad ke-18. 

Tepatnya tahun 1743, yang kala itu, bukan berfungsi sebagai masjid melainkan sebagai rumah ibadah umat Protestan dari Prancis yang mengungsi akibat perang.

BACA JUGA:Masjid Satu Kubah 3 Menara di Inggris, Didukung Pangeran Charles, Azan pun Boleh Pakai Pengeras Suara

BACA JUGA:4 Masjid Madinah yang Bukan di Arab Saudi, Nomor Dua Sebelumnya sebagai Gereja Baptis

BACA JUGA:Lima Masjid Indah di Kota Bandung, Punya Sejarah Unik dan Bentuknya Juga Unik

Bangunan yang sama pada tahun 1898 berubah menjadi tempat ibadah umat Yahudi yang banyak menetap di sekitar Spitalfields London sebelah Timur, juga sebagai migran. Bangunan sempat dikenal sebagai Sinagog Agung.

Fungsi bangunan berubah menjadi masjid mulai tahun 1976. Saat ini, masjid yang diimami Mawlana Nazrul Islam dapat menampung 3000 jamaah dengan ruang sholat terpisah bagi pria dan wanita. 

Demikian pula dengan area wudhu dan pintu masuk.

Uniknya di masjid jamik ini, khotbah Jumat disampaikan dalam 3 bahasa. Yaitu Bengali, Inggris, dan Arab. 

Mengapa Bengali? Karena, pengurus dan jamaah masjid ini mayoritas warga yang berasal dari Pakistan, Bangladesh, dan India.

BACA JUGA:Jika Ingin Beribadah Harus ke Negara Tetangga, 6 Negara Ini Tidak Mempunyai Masjid

BACA JUGA:5 Tradisi Ramadhan yang Dirindukan, Ngabuburit Hingga Tadarusan di Masjid

Kategori :