Sang anak becerita kalau perangkingan nilai eligible di aplikasi PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu ada pergeseran.
Disebutkan kalau ada CPA salah seorang siswi dari kelas XII IPA 2 yang selama ini tidak pernah muncul pada perangkingan paralel di sekolah justru menyodok ke peringkat kedua di aplikasi PDSS.
"Ini, nama ini tiba-tiba muncul. Anaknya pak Widodo dan Aku akhirnya tergeser. Juga yang lainnya ikut tergeser," kata sang anak kepada sang bapak sore, kisaran pukul 17.45 WIB, Selasa 13 Februari 2024.
BACA JUGA:Final DPRD Kota Dapil Muara Bangka Hulu: PAN Menguasai, Ini Caleg Jawara
BACA JUGA:Final DPRD Kota Dapil Teluk Segara: Golkar Terdepan, Ini Caleg-Caleg Jawara
Mendengarkan cerita anaknya yang sangat kecewa dengan perangkingan nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu tersebut, Marsal Abadi pun mengirim pesan via WhatsApp kepada kepala sekolah pukul 17.59 WIB.
Adapun isi dari pesan via WA tersebut berupa pertanyaan untuk meminta kejelasan dari Kepsek SMAN 5 Kota Bengkulu atas pergeseran perangkingan nilai siswa-siswi di aplikasi PDSS.
Ada tiga pertanyaan yang disampaikan Marsal Abadi melalui pesan singkat WhatsApp (WA) kepada Kepsek di antaranya adalah:
1. Urutan eligible tidak dibuka ke siswa siswi, sementara besok itu pemilihan jurusan.
2. Ngapo urutan eligible sma 5 ini tidak sesuai dengan rangking paralel setiap semester.
3. Ngapo namo CPA ado di urutan keduo. Sedangkan dio dak dak pernah masuk paralel setiap semester.
BACA JUGA:Gelar RUPST 2024, BRI Bagikan Dividen Rp48,10 Triliun
BACA JUGA:Pasar Perbankan Syariah Masih Besar, BSI Targetkan Peningkatan 2-3 Juta Nasabah per Tahun
Pesan tersebut belum langsung dijawab hingga Marsal Abadi kembali mengirimkan pesan singkat pukul 18.03 WIB:
"Guru BK ditanya katanya datanya dari bidang kurikulum, kata orang kurikulum data dari orang BK."
Jawaban Kepala SMAN 5 Kota Bengkulu Eka Saputra, M.Pd yang terkesan tidak memberikan solusi dan kejelasan masuk melalui WA di Android Marsal Abadi pukul 18.04 WIB: