Sekarang tunjukkan mana data/atau nilai yang digunakan untuk peringkatan eligible.
Saat didesak dengan pembuktian itu, Kepala Sekolah, Guru BK, dan Waka Kurikulum terdiam.
Ketiganya terdiam semua.
Mendapati ketiganya terdiam dan tidak bisa menunjukkan data/atau nilai yang digunakan untuk peringkatan eligible, tensi emosi Widodo pun mulai naik dan seakan mau berdiri.
BACA JUGA:Rekomendasi 4 Motif Keramik Dinding Dapur Minimalis, Bikin Dapur Terlihat Bersih dan Elegan
BACA JUGA:Pakai Mukena Seperti Wanita, Pencuri Brankas Coffee Shop di Kota Bengkulu Terekam CCTV
Saat bersamaan kepala sekolah pun mengambil pembicaraan.
Eka Saputra: Sabar mas mungkin ini kesalahan kami, saya selaku kepala sekolah minta maaf.
Widodo: Memaafkan itu mudah, semua orang yang minta maaf pasti saya maafkan, tetapi saya minta kembalikan hak anak saya seperti peringkat aslinya.
Eka Saputra: Iya mas kami akan segera memperbaikinya.
Tak lama berselang Widodo pun pamit pulang, ia meninggalkan sekolah kembali menuju ke kantornya.
Pada pukul 18.05 WIB, Widodo kembali dihubungi via telepon selular oleh Kepala Sekolah, ia diminta ke sekolah dan langsung ke rungan kepala sekolah.
BACA JUGA:5 Gudang Tambang Emas Utama Dunia, Salah Satunya Berada di Indonesia
BACA JUGA:Masjid Jamik Inggris adalah Bekas Gereja dan Sinagog, Uniknya ! Khutbah Jum’at 3 Bahasa
Sesampainya di sekolah ada Satpam yang mengantar Widodo ke ruang Kepala Sekolah SMAN 5 Kota Bengkulu Eka Saputra, M.Pd.
Di ruangan kepala sekolah sudah ada Waka Kurikulum Dedi, S.Pd, guru BK Haris Agustian, M.Pd, dan Waka Kesiswaan Sherlywaty, M.Pd.