Widodo: Ada hal penting terkait IWA anak saya. Saya pun sebenarnya mau ketemu kepala sekolah.
Eka Saputra: Silakan masuk dulu nanti saya menyusul.
Widodo dan guru BK Haris Agustian pun menuju ruang Waka Kurikulum Dedi, S.Pd.
BACA JUGA:5 Masjid dengan Desain dan Arsitektur Unik di Indonesia, Nomor Empat Ada di Sumatera
BACA JUGA:Milk Bun Viral dari Thailand! Begini Cara Mudah Membuatnya
Adapun percakapan di ruangan Waka Kurikulum SMAN 5 Kota Bengkulu adalah sebagai bebrikut:
Widodo: Nilai apa yang digunakan sebagai dasar peringkatan eligible
Dedi: Nilai raport pak.
Widodo: Raport yang mana, karena anak saya IWA itu selalu juara pararel di peringkat dua atau satu, kemudian di SMP selalu peringkat satu pararel dari kelas 7-9 (juara umum).
Di SMAN 5 Kota Bengkulu dari semester satu-lima selalu juara pararel jika tidak peringkat satu ya peringkat dua.
Dedi: Tetapi kan untuk daftar di Universitas berbeda.
Widodo: Nilai dan peringkat eligible akan menentukan peluang untuk diterima di peguruan tinggi.
BACA JUGA:Diikuti 126 Pelajar, Rebut 30 Kuota Paskibraka Kabupaten Kaur
BACA JUGA:Wow! Ini 35 Manfaat Buah Rotan Bagi Kesehatan, Salah Satunya Meningkatkan Kesehatan Jantung
Disaat pembicaraan sedang berlangsung saat itu, kemudian masuk kepala sekolah, dia pun hanya mendengarkan.
Widodo: Anak yang berinial C itu tidak pernah dapat peringkat pararel, dari peringkat pararel itu N, IWA, dan H. Seingat saya H hanya sekali tidak dapat peringkat pararel.