Dan sebagai akibatnya, anak akan sulit melakukan perencanaan, kurangnya kreativitas, sulit mengambil keputusan, hingga tidak dapat menerima informasi dengan baik.
Kerja neuron pada sel otak pun akan terganggu sehingga membuat proses berpikir anak akan menjadi lebih lambat.
5. Membuat Anak Merasa Stres
Sering dibentak dan dimarahi akan membuat anak merasa takut, dan kondisi membuat produksi hormon stres atau kortisol akan meningkat.
Apabila kebiasaan memarahi anak dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin anak menjadi stres hingga membutuhkan ahli kesehatan mental untuk membantu mengatasinya.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Jam Tangan Anak Perempuan yang Canggih dan Terjangkau
Tips Memarahi Anak agar Mentalnya Tidak Rusak
Meskipun sering memarahi anak dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental anak, namun bukan berarti orang tua tidak boleh memarahi anak sama sekali.
Dalam mendisiplinkan tingkah anak, penting untuk diterapkan demi mengajarkan mereka konsep baik dan buruk serta salah dan benar.
Memarahi juga merupakan salah satu bentuk dari mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi yang baik ke depannya.
Berikut beberapa cara memarahi anak namun tidak menganggu mental yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
1. Kendalikan Emosi dan Lakukan dengan Tenang
Sebaiknya hindari memarahi anak dalam kondisi emosional, karena berisiko berujung pada bentakan.
BACA JUGA:Sangat Istimewa! Ini 4 Alasan Kedekatan Seorang Ayah dengan Anak Perempuan
Hingga akhirnya kamu akan menyesal ketika tanpa sadar mengucapkan kata-kata yang dapat melukai psikis anak.
Cobalah untuk tenang dan mengendalikan amarah yang menggebu-gebu, hingga emosi mereda sebelum akhirnya menasehati mereka.