BACA JUGA:Kisah Islami, Seorang Sahabat Nabi Daud yang Ditunda Kematiannya oleh Allah SWT
BACA JUGA:Kisah Kakek Umur 75 Tahun Jalan Kaki Selama 2 Bulan untuk Berhaji
Untuk melindungi kota, umat Muslim menggali parit sebagai benteng pertahanan.
Pertempuran ini sangat menegangkan dan banyak prajurit yang terluka.
Rufaidah Al-Aslamia mendirikan tenda di dekat medan pertempuran untuk merawat prajurit yang terluka.
Yang dikenal sebagai tenda Rufaidah, tempat ini menjadi pusat perawatan medis.
BACA JUGA:Raffi Ahmad 5 Kali Umroh Tidak Pernah Bayar? Begini Kisahnya
BACA JUGA:Kisah Islami, Seorang Sahabat Nabi Daud yang Ditunda Kematiannya oleh Allah SWT
Pada saat Sa'ad bin Mu'adh, yang merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW, terluka parah oleh panah.
Dia dibawa ke tenda Rufaidah untuk dirawat, Rufaidah memberikan perawatan intensif kepada Sa'ad dan menunjukkan keahliannya sebagai perawat.
Selain itu, Rufaidah juga menunjukkan dedikasi dan kepemimpinannya dengan melatih sekelompok wanita untuk membantu dalam perawatan medis.
Rufaidah Al-Aslamia tidak hanya merawat luka fisik, tetapi juga memberikan dukungan emosional kepada prajurit yang terluka dan keluarganya.
BACA JUGA:Kisah Intel Polisi Wanita, Selamatkan Anak di Bawah Umur Rela Nyamar Jadi PSK
BACA JUGA:Kisah Intel TNI yang Rela Menyamar Jadi ODGJ, Bongkar Pergerakan PKI
Rufaidah merupakan teladan dalam menggabungkan keterampilan medis dengan belas kasih dan dedikasi.
Adapun peran Rufaidah Al-Aslamia dalam perang ini menunjukkan pentingnya peran wanita dalam sejarah Islam.