BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Broken home adalah kondisi kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua, menjadikan anak depresi dan susah diatur.
Broken home sangat berpengaruh pada mental remaja dan mengakibatkan remaja tidak memiliki minat untuk berprestasi.
Orang tua yang tidak lagi perhatian pada anaknya, baik masalah di rumah, sekolah, hingga perkembangan pergaulan anak di lingkungan masyarakat.
Kondisi broken home ini dapat membuat anak mengalami trauma dan emosional.
Anak akan menjadi anti-sosial, agresif, bahkan rentan melakukan tindak kekerasan pada orang lain.
BACA JUGA:7 Fakta Anak Pertama, Berjiwa Pemimpin Namun Keras Kepala
BACA JUGA:5 Life Skill yang Perlu Diajarkan Orang Tua pada Anak Sejak Dini
Orang tua yang sering bertengkar juga berisiko menyebabkan psikologis anak terganggu.
Kondisi ini memberikan dampak pada perkembangan psikologis anak.
Ini faktor-faktor yang menyebabkan broken home terjadi.
- Adanya masalah ekonomi yang kurang memenuhi keluarga, sehingga memicu terjadinya pertengkaran dalam rumah tangga.
- Adanya perceraian diantara kedua orang tua yang memberikan dampak psikologi terhadap anak yang biasanya memperoleh kasih sayang yang lengkap dari kedua orang tuanya.
BACA JUGA:4 Pola Asuh yang Baik dalam Membentuk Karakter Positif Anak dalam Prinsip Parenting
BACA JUGA:Jangan Dibeli! Inilah 7 Perlengkapan Bayi yang Tidak Lagi Direkomendasikan Dokter Anak
Dan setelah terjadi perpisahan menjadikan anak kesepian dengan keadaan tersebut.