Mewaspadai Ancaman Bencana Hidrometeorologi di Bengkulu Saat Penghujan

Selasa 26-11-2024,17:31 WIB
Reporter : Heri Aprizal
Editor : Heri Aprizal

Intensitas hujan yang cukup tinggi pada saat ini dapat menyebabkan sungai meluap, menggenangi permukiman dan mengganggu kegiatan ekonomi.

Di beberapa daerah, banjir juga merusak infrastruktur yang ada di Kabupaten Lebong seperti jembatan gantung di wilayah Kecamatan Topos, Lebong Sakti, Uram Jaya, dan Beringin Kuning.

Berdasarkan data BPBD Provinsi Bengkulu, kerugian akibat bencana hidrometeorologi pada tahun 2024, mencapai lebih dari Rp250miliar, dengan terparah terjadi di kabupaten Lebong dengan kerugian sebesar Rp140 miliar, dan selebihnya tersebar ke kabupaten/kota lainnya.

Jumlah kerugian akibat banjir dan tanah longsor di provinsi Bengkulu pada tahun 2024 itu mengalami peningkatan dibandingkan kerugian akibat bencana pada 2023 yang ada di kisaran Rp200 miliar.

BACA JUGA:7 Cara Efektif Dapat Mengembalikan Kebahagiaan setelah Melewati Masa Sulit

BACA JUGA:Waspada Serangan Hewan Penular Rabies, Mukomuko Siapkan 250 Vial Vaksin

Langkah-langkah kesiapsiagaan

Menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi, BMKG Provinsi Bengkulu telah memberikan peringatan dini kepada masyarakat pada 10 kabupaten/kota.

Prakirawan BMKG, M. Akbar, menyebutkan bahwa curah hujan di wilayah Bengkulu cenderung meningkat dengan intensitas sedang hingga lebat.

"Kami memanfaatkan sistem Climate Early Warning System (CEWS) untuk memberikan informasi terkait potensi banjir dan cuaca ekstrem," katanya.

Selain itu, BMKG juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyampaikan informasi secara berkala melalui situs web, grup WhatsApp, hingga media sosial.

BACA JUGA:Harga Sawit Anjlok Bikin Pemilik Ram Rugi, Petani Masih Bertahan

BACA JUGA:Bapak Guru Ini Menangis Saat Muridnya Memberikan Hadiah di Momen Hari Guru Nasional

Langkah ini bertujuan agar pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya mendapatkan informasi yang akurat dan dapat bertindak cepat saat diperlukan.

Di tingkat daerah, BPBD Rejang Lebong telah menyiagakan personel dan peralatan pendukung di seluruh wilayahnya.

Sebanyak 156 desa dan kelurahan di kabupaten ini memiliki relawan BPBD yang siap membantu masyarakat.

"Kami juga menyiapkan peralatan seperti alat berat berupa satu unit loader dan satu unit mini excavator, pelampung, mobil dapur umum, logistik, dan obat-obatan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong, Shalahudin.

Kategori :