RAKYATBENGKULU.COM - Setiap orang tua tentu memiliki harapan besar terhadap anak-anak mereka.
Harapan ini sering kali berakar dari keinginan agar anak memiliki masa depan yang cerah.
Seperti mencapai kesuksesan atau bahkan memenuhi cita-cita yang mungkin dulu tidak sempat diraih oleh orang tua.
Namun, ekspektasi yang terlalu tinggi atau tidak realistis justru dapat menjadi beban berat bagi anak.
Hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental, perkembangan emosional, bahkan hubungan antara orang tua dan anak.
BACA JUGA:Pernikahan Dini di Bengkulu Utara, 149 Dispensasi Pernikahan Anak Dikeluarkan pada 2024
BACA JUGA:5 Cara Menghadapi Anak yang Ingin Berhenti Les, Termasuk Mengevaluasi Jadwal Anak
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk belajar mengelola ekspektasi agar tetap mendukung tanpa memberatkan.
1. Pahami Potensi dan Keterbatasan Anak
Setiap anak merupakan individu unik yang memiliki potensi, minat, dan keterbatasannya masing-masing.
Sebelum menetapkan ekspektasi, orang tua perlu memahami apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan anak mereka.
Mengharapkan anak yang kurang berbakat di bidang akademik untuk selalu mendapatkan nilai tertinggi.
Misalnya, hanya akan menciptakan tekanan yang tidak perlu.
BACA JUGA:Bukan Hanya Bersenang-senang, Ini 10 Tips Mengajak Anak Bermain dan Manfaatnya
BACA JUGA:Tertangkap Tangan Curi Sepeda Motor Honda Revo, Maling Ketahuan Gara-Gara Tertendang Warga