Kejati Bengkulu Bongkar Korupsi Tambang Batu Bara, Giliran Kepala Sucofindo dan Direktur PT RSM Jadi Tersangka

Sebelumnya, penyidik juga telah menyita sejumlah aset milik PT Ratu Samban Mining, yang diduga berkaitan erat dengan kasus tersebut.

Aset yang disita antara lain 10 unit Lighting Tower, 3 unit Main Water Foam, 1 unit Fuel Truck, 4 unit Genset dan 1 unit Compressor.

Selain menyita aset fisik, Kejati Bengkulu juga melibatkan ahli forensik untuk memperkuat perhitungan kerugian negara.

Muhammad Ansar, ahli dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako, didatangkan guna melakukan audit forensik dan perhitungan kerugian negara secara mendalam.

BACA JUGA:Operasi Patuh Nala 2025 Polresta Bengkulu Rampung, 415 Pelanggar Terjaring

BACA JUGA:Cegah Stunting, DPR RI dan BGN Sosialisasikan Program MBG di Desa Marga Sakti

Dalam penetapan status hukum, para tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 18 ayat (2) dan (3) UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001, juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP, dan Pasal 55 ayat 1 KUHP.

Selain itu, mereka juga dijerat dengan Pasal 3 jo Pasal 18 ayat (2) dan (3) UU yang sama.

Pihak Kejati Bengkulu menegaskan bahwa penyidikan akan terus dikembangkan untuk menelusuri kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus ini.

Sebelumnya, 5 petinggi perusahaan tambang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kelimanya adalah Bebby Hussy selaku Komisaris PT Tunas Bara Jaya.

BACA JUGA:Cegah Stunting, DPR RI dan BGN Sosialisasikan Program MBG di Desa Marga Sakti

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Serius Bangun Enggano, Sektor Pendidikan dan Kesehatan Jadi Prioritas Usai Kunjungan

Lalu Sakya Hussy selaku General Manager PT Bara Perdana. Juga Agusman, marketing PT Inti Bara Perdana.

Julius Soh selaku Direktur Utama PT Tunas Bara Jaya. Serta Sutarman, Direktur PT Tunas Bara Jaya.

Sumber: