Awards Disway
HONDA

Pemkab Mukomuko Rencanakan Sistem Absensi Baru ASN, Hanya Dua Kali Sehari

Pemkab Mukomuko Rencanakan Sistem Absensi Baru ASN, Hanya Dua Kali Sehari

Kepala Bidang Pengadaan, Pengembangan SDM, dan Pembinaan ASN BKPSDM Mukomuko, Niko Hafri --Bayu/Rakyatbengkulu.com

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) berencana menerapkan sistem absensi baru bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Sistem ini akan mengubah mekanisme absen dari tiga kali menjadi dua kali dalam sehari.

Kebijakan ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pengadaan, Pengembangan SDM, dan Pembinaan ASN BKPSDM Mukomuko, Niko Hafri saat dikonfirmasi pada Senin 5 Mei 2025. 

Ia menjelaskan bahwa selama ini ASN diwajibkan melakukan absensi sebanyak tiga kali dalam sehari, yaitu saat datang, setelah istirahat siang, dan saat pulang.

BACA JUGA:Bupati Bengkulu Selatan Resmi Lepas 134 Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci

BACA JUGA:Viral! Petani Buang Pisang ke Laut, Pulau Enggano Kembali Lumpuh Petani Merugi

"Dari regulasi yang ada saat ini, untuk penerapan sistem absensi bagi ASN di Mukomuko itu dilakukan tiga kali dalam sehari, dan kedepannya kami akan berencana untuk penerapan sistem absensi bagi ASN cukup dua kali dalam sehari," ujarnya.

Menurut Niko, perubahan ini mempertimbangkan kendala teknis yang sering dihadapi ASN, khususnya saat melakukan absen siang. 

Banyak pegawai menyampaikan bahwa sistem absensi di tengah hari sering terkendala, sehingga perlu dilakukan evaluasi.

"Untuk penerapan sistem absensi baru ini nantinya, kami akan membuat aturannya dulu sebagai dasar pelaksanaannya nantinya," ungkapnya.

BACA JUGA:Seleksi PPPK Bengkulu Tengah Tahap II Siap Digelar, 10 Peserta dari Luar Daerah Curi Perhatian

BACA JUGA:Auto Tahan Lama! Ini Tips Menyimpan Sayuran agar Tetap Segar dan Awet

Lebih lanjut, Niko menjelaskan bahwa saat ini sistem absensi berbasis aplikasi dengan pelacakan titik koordinat lokasi telah diterapkan hingga 90 persen. 

Namun, tantangan utama masih datang dari keterbatasan jaringan internet, terutama di wilayah terpencil.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait