Menguatkan Akar Informasi, Peran Local Journalism & Community Engagement di Era Digital
Swati Bhattacharjee, Asisten Editor Senior Anandabazar Patrika India menyebut Local Journalism & Community Engagement memperkuat demokrasi, membangun kepercayaan publik, dan menjaga relevansi media di era digital.--dokumen/rakyatbengkulu.com
“Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau. Dari Aceh sampai Papua, masyarakat hidup dalam budaya dan tantangan yang tak sama. Jurnalis lokal memastikan suara-suara itu tidak hilang oleh hiruk-pikuk berita Jakarta,” ujarnya.
Bagi Elin, Local Journalism & Community Engagement bukan hanya urusan liputan, melainkan proses panjang membangun jembatan antara warga dan isu-isu publik. Ketika media lokal hadir, warga merasa terwakili, terlihat, dan dihargai. Di sinilah jurnalisme lokal menjadi fondasi demokrasi.
“Demokrasi dimulai dari lokal. Ia hidup di balai desa, pasar, dan pelabuhan ikan. Reporter lokal menjaga para pemegang kekuasaan tetap akuntabel di ruang yang paling dekat dengan warga,” tambahnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa isu lokal sering kali memiliki resonansi global. Korupsi, deforestasi, atau ketimpangan sosial biasanya bermula dari tingkat lokal namun dampaknya dapat meluas. Karena itu, cerita jurnalis lokal dapat membentuk pemahaman global.
Ketika Cerita Menjadi Penyelamat
Salah satu bagian paling emosional dalam paparan Elin adalah ketika ia mengisahkan dua penyiar radio lokal yang membantu mencegah seorang pendengar melakukan tindakan bunuh diri.
Ketika penelepon menghubungi siaran langsung, kedua penyiar segera berkoordinasi dengan pendengar lain untuk mencari lokasi rumahnya. Upaya itu berhasil, dan nyawa sang pendengar terselamatkan.
Kisah tersebut menjadi contoh sederhana namun kuat bahwa jurnalisme lokal bukan hanya tentang informasi, tetapi juga tentang keberpihakan pada kehidupan manusia.
BACA JUGA:Jejak India di Bengkulu: Dari Tabut, Kebun Keling, hingga Identitas Budaya
BACA JUGA:Media dan Perspektif Gender, Ada Kesenjangan Representasi Perempuan di Jurnalisme dan Politik
“Media lokal memberdayakan warga. Ketika masyarakat melihat kehidupannya tercermin dalam berita, mereka berubah dari penonton menjadi warga aktif,” ujarnya.
Meski memiliki peran besar, jurnalisme lokal tak lepas dari tantangan berat. Dalam konteks Indonesia, Elin menjelaskan bahwa banyak redaksi kecil harus bergerak dengan sumber daya minim, baik dari sisi finansial, teknologi, maupun sumber daya manusia.
Banyak media lokal mengelola wilayah liputan sangat luas dengan jumlah reporter yang terbatas. Mereka tetap harus memverifikasi informasi, memproduksi berita berkualitas, dan menjaga keberlangsungan organisasi.
Tantangan lain datang dari ketimpangan pendapatan iklan. Sebagian besar anggaran periklanan mengalir ke media nasional atau platform digital besar, menyebabkan media daerah harus bertahan dengan pemasukan terbatas. Di wilayah kecil, pelaku usaha lokal pun tidak banyak yang mampu beriklan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


