Masuk SD dan SMP di Bengkulu Wajib Bisa Mengaji, Sekolah Dilarang Tahan Ijazah dan Jual LKS

Selain mewajibkan kemampuan mengaji bagi calon siswa, Pemkot Bengkulu juga menerbitkan aturan tegas yang melarang sekolah menahan ijazah siswa dengan alasan apa pun. 

Larangan ini dituangkan dalam Surat Instruksi Wali Kota Bengkulu Nomor 1 Tahun 2025.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu, A. Gunawan, menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan melindungi hak siswa dalam memperoleh dokumen pendidikannya.

"Berdasarkan instruksi Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi, sekolah dilarang keras menahan ijazah, sebab ijazah merupakan hak siswa setelah selesai mengenyam pendidikan," ujarnya.

BACA JUGA:Hubungan Sosial: Mengenal Perilaku Orang dengan Kepribadian Mementingkan Diri Sendiri

BACA JUGA:Kasus Kematian Terungkap, Ini Motif Sebenarnya di Balik Pembunuhan Mayat yang Dibuang ke Semak-semak

Instruksi ini juga sejalan dengan program utama Pemkot Bengkulu dalam menyediakan pendidikan gratis bagi seluruh warga. 

Tidak boleh ada siswa yang terhambat dalam memperoleh hak pendidikannya hanya karena masalah administrasi atau biaya.

Larangan menahan ijazah ini dikeluarkan sebagai respons atas berbagai laporan masyarakat yang mengeluhkan praktik tersebut. 

Pemkot Bengkulu ingin memastikan tidak ada lagi siswa yang kesulitan mengakses dokumen pendidikannya setelah lulus.

Selain dua kebijakan utama tersebut, Dinas Dikbud Kota Bengkulu juga mengeluarkan surat edaran yang melarang sekolah tingkat SD dan SMP di wilayah tersebut memperjualbelikan buku maupun lembar kerja siswa (LKS). 

Kebijakan ini bertujuan untuk meringankan beban ekonomi orang tua siswa dan memastikan akses pendidikan yang lebih inklusif.

Dengan berbagai kebijakan ini, Pemkot Bengkulu berharap dunia pendidikan di kota tersebut semakin berkualitas, inklusif, dan tetap berlandaskan nilai-nilai keislaman yang kuat.

 

Sumber: