HONDA

BKSDA Sebut Ada 4 Harimau

BKSDA Sebut Ada 4 Harimau

Masuk Permukiman Desa Lubuk Talang

MUKOMUKO, rakyatbengkulu.cm – Informasi permukiman warga disatroni harimau, Balai Konservasi Sumber Daya (BKSDA) Bengkulu menerjunkan tim dari Resort Air Hitam.

(12/1), tim sudah tiba di lokasi kejadian, RT IV Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Desa Lubuk Talang, Kecamatan Malin Deman. BACA JUGA: Jejak Harimau di Belakang Sekolah

Ikut serta turun ke lokasi, tim dari Balai Besar (BB) Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Bidang Pengelolaan Taman Nasional (BPTN) Wilayah III Sumatera Selatan-Bengkulu.

“Kita tim gabungan, turun ke lokasi melakukan identifikasi keberadaan harimau yang meresahkan warga,” kata Kepala Resort Air Hitam BKSDA Bengkulu, Abu Kamel.

Pihaknya mendapati informasi kemungkinan jumlah harimau yang masuk ke permukiman warga, sekitar 4 ekor.

Itu didasari ditemukannya jejak yang diyakini jejak kaki harimau dengan ukuran yang berbeda-beda.

“Diduga ada empat ekor harimau. Itu berdasarkan berita dari kawan-kawan juga,” sebutnya.

Karena dugaan harimaunya lebih dari satu ekor, maka sementara diputuskan tidak dilakukan pemasangan kerangkeng.

Sebab ketika dipasang kerangkeng, tidak mungkin empat ekor harimau bisa masuk sekaligus.

Yang jika itu terjadi, maka konflik yang terjadi nantinya malah bisa lebih memprihatinkan.

“Kalau memasang kerangkeng, yang masuk hanya satu atau dua ekor harimau. Dua harimau lainnya, kalau memang benar empat, tetap bebas. Ini akan memicu konflik antara warga dengan harimau menjadi lebih tinggi. Konflik ini yang harus dihindarkan,” jelas Abu Kamal. BACA JUGA: Data Legalitas Kepsek

Maka dari itu, pihaknya terlebih dahulu berupaya melakukan pengusiran terhadap harimau tersebut. Dengan harapan, harimau dapat kembali ke habitatnya di TNKS.

“Kita coba mengadakan pengusiran, itu yang memungkinkan untuk dilakukan sekarang. Kita balikkan mereka ke habitat semula, di hutan kawasan,” ujarnya.

Warga Takut

Sementara itu, Camat Malin Deman, Darmadi, S.Sos menyebut hasil konfirmasi pihaknya, warga di wilayah tersebut masih khawatir.

Tidak ada yang berani membiarkan ternak sapinya, mencari makan di lokasi yang jauh dari permukiman penduduk.

“Warga mengikat ternaknya di belakang rumah. Karena kalau dilepas seperti biasa, ditakutkan menjadi mangsa harimau. Bisa menyebabkan warga rugi besar,” kata Darmadi.

Sebelumnya pada Selasa (11/1) pagi, warga di UPT Desa Lubuk Talang dihebohkan dengan ditemukan jejak kaki harimau.

Yang membuat warga khawatir, karena jejak itu ditemukan di belakang sekolah di wilayah itu. BACA JUGA; Tiga Tahun Kapal Bantuan “Nganggur”

Juga ditemukan di dekat permukiman warga.

Ditambah lagi, sekitar sebulan ini, seekor sapi milik warga hilang, diduga telah dimakan harimau.(hue)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: