HONDA

Tebat Gelumpai Belum Tuntas, Proyek Rp 13,8 Miliar Disorot

Tebat Gelumpai Belum Tuntas, Proyek Rp 13,8 Miliar Disorot

  KOTA MANNA, rakyatbengkulu.com - Memasuki pertengahan Februari 2022 rupanya proyek revitalisasi Tebat Gelumpai Kota Manna Bengkulu Selatan tak kunjung tuntas. Padahal proyek menelan Rp 13,8 miliar tersebut dianggarkan dan dikerjakan tahun lalu.

Diketahui proyek bersumber dari APBN TA 2021 ini dikerjakan oleh PT Bukit Zaitun dan diawasi Konsultan Supervisi PT Civarligma Engineering. BACA JUGA: Ekonomi Bengkulu Tumbuh Fantastis, Tertinggi Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Proyek revitalisasi Tebat Gelumpai berada di tengah Kota Manna dan tidak jauh dari Tebat Rukis Ini digadang-gadang akan menjadi lokasi pariwisata tengah kota oleh pemerintah pusat dan Pemkab Bengkulu Selatan.

PPK Danau Situ dan Embung Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu Kasmadi ST mengatakan, pembangunan Revitalisasi Tebat Gelumpai dilakukan dengan berbagai tahapan. Dimulai April 2021 dengan pembangunan bendungan, penimbunan tanah hingga siring gendong.

Sebelumnya, Kasmadi mengakui bahwa proyek ini sempat mengalami keterlambatan pengerjaan yang disebabkan beberapa faktor. Mulai dari faktor cuaca dan lainnya. Sehingga addendum hingga Januari 2022 atau paling lambat Maret 2022.

Namun baru-baru ini Kasmadi menjelaskan bahwa pengerjaan di tahun 2021 dinyatakan selesai. Dan hanya menyisahkan beberapa finishing lagi yang saat ini masih dikerjakan oleh pekerja.

"Sudah selesai, tapi memang ada beberapa finishing sedikit lagi yang dikerjakan," terang Kasmadi.

Sedangkan ditahun 2022 ini Kasmadi menyampaikan akan dilanjutkan dengan tahapan berikutnya dan tentunya melalui kontraktor baru.

Meskipun klaim pihak BWS Sumatera VII revitalisasi Tebat Gelumpai tahun 2021 telah selesai. Beberapa organisasi dan perwakilan masyarakat Kabupaten Bengkulu Selatan menilai pekerjaan Tebat Gelumpai belum selesai. BACA JUGA: Ini Dasar Kejari Lakukan Penahanan Camat Muara Bangkahulu, Susul Sang Istri

Seperti disampaikan perwakilan masyarakat Tebat Gelumpai dan juga Sekretaris Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) DPC Kabupaten Bengkulu Selatan Erwan Bas sangat menyayangkan keterlambatan kegiatan proyek Tebat Gelumpai.

Kualitas Diragukan

Bahkan Erwan telah bertanya langsung dengan pihak pengawas Tebat Gelumpai di Kabupaten Bengkulu Selatan, di mana pihak tersebut menjelaskan addendum proyek tiga bulan di tahun 2022.

Lamanya addendum ini menjadi pertanyaan. Seharusnya lanjut Erwan saat ini sudah dilakukan tender ulang bahkan mulai untuk 2022.

Meskipun pihak tersebut mengklaim pengerjaan 2021 telah selesai dan tinggal tahap finishing, namun Erwan mengaku telah melihat langsung pekerjaan. Dan faktanya, kegiatan penimbunan masih banyak.

"Saya kira dengan masih banyaknya pengerjaan yang belum selesai. Pihak konsultan harus menegur pihak ketiga, atau pemutusan kontrak dan sebagiannya. Dan di lapangan, pengamatan kami konsultan pengawas tidak ada," kata Erwan pada rakyatbengkulu.com.

Sehingga pihaknya meragukan kualitas pembangunan Revitalisasi Tebat Gelumpai tersebut. Apalagi Erwan kembali menyebut pengerjaan siring dan lainnya diduga asal. Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

"
"