BS Minta Bantuan Lima Bus Sekolah
Bupati BS Gusnan Mulyadi ketika menemui pihak KNKT di Jakarta beberapa waktu lalu. FOTO:IST RB--
KOTA MANNA, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID- Bus pelajar semakin diminati para pelajar di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS).
Oleh sebab itu, Pemkab BS kembali mengusulkan tambahan lima unit bus sekolah pada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Semenjak adanya layanan bus gratis bagi pengangkut pelajar ke sekolah di BS, Pemkab kewalahan melayani pelajar.
Ini disebabkan, bus yang tersedia hanya 3 unit.
BACA JUGA: 10 Unit Bus Trans Rafflesia Sia-sia, 3 Tahun Parkir
Kepala Dinas Perhubungan BS Alian mengatakan, total bus pelajar BS saat ini ada lima unit di Dinas Perhubungan. Namun hanya tiga yang dapat beroperasi.
Dua unit sisanya mengalami kerusakan. Oleh sebab itu, agar dapat optimal melayani antar jemput pelajar di Kabupaten BS, Dishub kembali mengusulkan lima unit bus tambahan pada KNKT.
“Sudah disampaikan dengan pak bupati, sebenarnya BS butuh sebanyak-banyaknya bus. Tapi kita usul lima unit dulu,” kata Alian.
Sementara itu, Bupati BS Gusnan Mulyadi saat dikonfirmasi mengaku telah merencanakan tambahan Bus pelajar sejak lama.
Dirinya telah meminta langsung tambahan bus pelajar pada Kepala KNKT Kementerian Perhubungan Dr. H. Umar Haris SH MM MH di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kedatangan tersebut diungkapkan Gusnan bukan tanpa alasan, Pemkab BS saat ini mengeluhkan kondisi Bus yang ada di Dinas Perhubungan BS.
Dari lima unit bus bantuan Kementerian beberapa tahun lalu, kini kondisi Bus hanya dapat beroperasi tiga unit. Sisanya sering mengalami kerusakan.
Dan yang paling mendorong Gusnan mendatangi KNKT adalah kebutuhan Bus yang sangat dimintai oleh Pelajar di BS. Bus pelajar yang dikelola oleh Dishub BS sangat membantu antar jemput pelajar ke sekolah.
Namun lantaran kondisi jumlah Bus yang terbatas belum mampu memenuhi keinginan seluruh pelajar se Kabupaten BS.
BACA JUGA: Kabar Baik Bagi Petani, Harga Sawit di Mukomuko Merangkak Naik
Untuk itu Gusnan mengatakan ia menemui KNKT langsung. Sebab jalan satu-satunya adalah meminta bantuan pemerintah pusat.
“APBD tidak memungkinkan untuk beli langsung bus itu, jalan satu - satunya ya kita memang harus meminta ke pusat. Sekarang sedang proses, semoga dikabulkan,” kata Gusnan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: