Pemeran Video Kekerasan Ajukan Pindah Sekolah
Video kekerasan terhadap siswi di Kabupaten Bengkulu Utara menyebar. foto: dok rb--
ARGA MAKMUR, rakyatbengkulu.disway.id – SDN 6 Bengkulu Utara (BU), sepekan ini sempat viral lantaran dua video kekerasan yang diperankan oleh siswi dan siswanya.
Karena video tersebut, akhirnya siswi berinisial Si mengajukan pindah sekolah.
Siswi ini yang memerankan pelaku pemukulan atau perundungan siswi, teman kelasnya yang belakangan diketahui hanya video setingan.
Selain itu, Si juga menjadi siswi yang nampak berkelahi dengan siswa teman kelasnya dalam video lainnya.
BACA JUGA: Muncul Lagi Video Siswi Dipukuli, Pemerannya masih Sama
Dalam perkelahian antara siswa dan siswi tersebut, Si dalam keterangannya lebih dulu bercanda dengan menarik celana siswa tersebut hingga sang siswa marah dan memukul Si.
BACA JUGA:86 Kasus, Satu Warga Meninggal Positif DBD
Kepala SDN 6 BU, Rr Septi Rahayu mengatakan Si sudah mengajukan pindah sekolah.
Pihak sekolah juga tidak menahan siswi tersebut, lantaran sudah menjadi permintaan orangtua.
“Jadi kita berikan pengantar dan kita tengah siapkan proses administrasinya. Keinginan pindah itu dari orangtua siswi itu sendiri, bukan dari kita,” katanya.
Sementara siswi lainnya yang terekam dari video dan merekam video tersebut dipindahkan dari kelasnya masing-masing.
Hal ini lantaran diketahui mereka selama ini berteman dekat dan dikhawtairkan kembali mengulangi perbuatannya.
“Kita juga sudah melakukan pembinaan pada siswi tersebut dan meminta orangtuanya harus lebih aktif lagi dalam mengawasi anak-anaknya,” ujarnya.
BACA JUGA: Sabu Disimpan di Bawah Pohon Pisang
Sementara itu, (25/7) Wabup BU, Arie Septia Adinata, SE, M.AP mendatangi sekolah tersebut.
Ia juga menjadi Inspektur upacara dalam rangka Hari Anak.
Wabup menguatkan siswa-siswi SDN tersebut agar tetap fokus dalam belajar mengejar cita-cita.
“Apalagi kita lihat hari ini banyak orangtua yang juga hadir.
Sewaktu anak-anak lebih banyak di rumah, perhatian dan pengawasan orangtua juga sangat penting,” kata Arie.
Ia menuturkan saat ini gadget sudah sangat dekat dengan pelajar.
Sehingga tugas guru dan orangtua mengarahkan siswa agar memanfaatkan teknologi tersebut untuk hal-hal yang positif terutama kepentingan pendidikan.
BACA JUGA:Usut Tambang Timbun Bendungan Milliaran,Juga Jaringan Irigasi
“Mungkin video yang terjadi tersebut bentuk kreativitas anak, kita harus mengarahkan hal yang positif.
Kalaupun itu kesalahan, kita tidak boleh menyalahkan anak tersebut, namun kita harus mengedepankan pembinaan agar anak tersebut lebih baik,” pesan Arie.
Kabid Perlindungan Hak Perempuan dan Anak DPPPA BU, Siti Zuraeda, S.IP menyatakan DPPPA sudah turun dan melakukan pendekatan pada anak-anak tersebut.
“Kami juga tekankan pada pihak sekolah penggunaan HP untuk dibatasi.
Termasuk meminta sekolah berbicara dengan seluruh orangtua siswa agar menghindari hal ini terjadi kembali,” ucap Siti. (qia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: