HONDA

Kunci Sukses Bertani: Ilmu Pengetahuan dan Praktek Lapangan, Petani Ini Hasilkan Rp16 Juta per Bulan

Kunci Sukses Bertani: Ilmu Pengetahuan dan Praktek Lapangan, Petani Ini Hasilkan Rp16 Juta per Bulan

Kunci Sukses Bertani: Ilmu Pengetahuan dan Praktek Lapangan, Petani Ini Hasilkan Rp16 Juta per Bulan--Badri/rakyatbengkulu

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Kunci Sukses untuk memulai menggarap lahan pertanian adalah ilmu pengetahuan yang harus senantiasa dipelajari setiap waktu jika tidak resiko kerugian pasti sudah menunggu didepan mata.

Apalagi saat ini untuk mengakses ilmu pengetahuan sangatlah mudah dengan memanfaatkan internet. Seperti melihat YouTube, artikel disejumlah media atau bisa bergabung dengan pelatihan kelompok tani dan group-group pertanian di media sosial.

Seorang petani Tarmuji (45) warga Desa Sumber Bening Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong menuturkan ilmu pengetahuan dan praktek lapangan itu modal utama, bukan hanya uang untuk sukses di dunia pertanian apalagi di zaman serba mudah ini dengan manfaatkan internet.

"Saya ini hanya tamatan Sekolah Dasar, awal bertani saya hanya modal nekat saja tanpa mengerti betul cara dan metode pengolahan lahan yang benar maupun perawatan tanaman yang baik. Alhasil merugi jadinya," ungkap Tarmuji.

BACA JUGA:Kisah Sukses Petani Rejang Lebong, Buka Wisata Petik Apel Malang, Sempat Keterbatasan Dana Tapi Tetap Bangkit

Dikatakan Tarmuji dunia pertanian saat ini terus berkembang, apalagi sebuah lahan jika sudah terlalu sering digunakan pupuk kimia malah akan merusak tekstur tanah.

"Jadi dosis pengguna pupuk kimia harus diminimalisir, menggantinya dengan pupuk kandang fermentasi, pupuk organik cair dan penggunaan pestisida nabati untuk perawatan.

Penggunaan pupuk kimia atau pestisida kimia harus dikurangi secara bertahap sehingga tanah tidak tandus kedepannya dan hal ini saya dapat dari membaca artikel dan melihat YouTube kemudian diaplikasikan ternyata benar," papar Tarmuji.

Saat ini, tamat kuliah pun tidak menjamin kesuksesan seseorang apalagi merasa gengsi karena sarjana.

BACA JUGA:Petani Padi Gagal Panen, 250 Hektar Sawah Kekeringan, Berikut Harapan Petani pada Pemerintah

"Anak muda harus kembali bertani dengan ilmu, dan hal inipun tidak kalah dengan karyawan pemerintahan maupun swasta jika dilakukan secara benar.

Walaupun sering dianggap bekerja dengan lahan pertanian jadi kotor akan tetapi duitnya halal dengan usaha keringat, modal uang serta ilmu pengetahuan," sambungnya.

Dicontohkan Tarmuji dengan lahan 4 kaplingan ditanami labu siam, dirinya dalam waktu satu minggu sekali bisa panen 1 ton labu siam. Cukup menguntungkan, dengan harga labu siam yang saat ini Rp4.000 perkilogram dan dalam satu bulan sudah Rp16 juta yang dikantongi.

"Tetapi tetaplah ilmu pengetahuan, pengalaman hingga ke praktek lapangan yang harus dikuasi terlebih dahulu," demikian Tarmuji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: