Waspada ! Pengidap HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu, Merupakan Fenomena Gunung Es
Waspada ! Pengidap HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu, Merupakan Fenomena Gunung Es --dok/RB
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Kasus terungkapnya pengidap HIV/AIDS baik di Kota Bengkulu, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kaur dan beberapa wilayah Provinsi Bengkulu lainnya adalah fenomena gunung es.
BACA JUGA:HIV/AIDS, Terbanyak No 1 Kota Bengkulu, Menyusul Rejang Lebong, Berikut Jumlahnya
Kasus pengidap HIV/AIDS ini hanya terlihat dari luar saja. Sementara, sebenarnya pengidap HIV/ AIDS ini masih banyak belum terungkap. Fenomena gunung es ini terjadi, karena penyakit HIV/AIDS dianggap penyakit yang berbahaya dan mudah menular. Dengan anggapan itu, maka masih banyak orang yang mengucilkan.
BACA JUGA:Berpeluang Kena HIV dan Sifilis, Suka Open BO Punya Dampak Buruk Bagi Kesehatan
Bukan hanya itu, ada anggapan lain yang salah dari penderita HIV/AIDS. Mereka menganggap penyakit ini adalah aib, sehingga penderita merahasiakan penyakitnya. Anggapan ini mestinya tidak terjadi karena akan merugikan penderita HIV/AIDS itu sendiri.
BACA JUGA:Tidak Perlu Charge Baterai, Sepeda Motor Listrik Ini Cukup Menggunakan Kuota Perjalanan
Imbas dari anggapan yang salah tersebut, penderita pun tidak mau terbuka dan tidak melapor. Oleh karena itu, jumlah temuan penderita HIV/AIDS di Kota Bengkulu mencapai 76 orang tersebut adalah yang diketahui saja. Besar kemungkinan lebih dari itu bila HIV/AIDS ini adalah fenomena gunung es. Mereka tidak mau terbuka, karena rasa kekhawatiran dikucilkan.
BACA JUGA:Lakukan 4 Cara Ini untuk Meredakan Gejala Penyakit Ambeien
Padahal, apabila mereka terbuka, mau melapor, dan mengakui terjangkit HIV/AIDS justru akan membantu mereka itu sendiri, termasuk juga keluarga. Penularan penyakit ini memang tidak mudah. Penyakit HIV, tidak akan menular meskipun makan satu piring berdua dengan penderita.
BACA JUGA:Tips Memilih Smart TV untuk Gaming yang Tepat dan Nyaman
Ataupun ketika minum segelas berdua dengan penderita HIV/AIDS, lebih ekstrem lagi ketika bekas gigitan penderita HIV, kemudian bekas gigitan itu dimakan oleh orang lain lagi, ini tidak bisa menular. Penularan HIV/AIDS terjadi apabila berhubungan layaknya suami istri dengan penderita secara tidak aman.
BACA JUGA:7 Puskesmas di Rejang Lebong Diakreditasi, Masih Tersisa 14 Puskesmas Lagi
Penyebaran HIV/AIDS bukan hanya berhubungan suami istri saja, penggunaan jarum suntik bergantian sangat berpeluang terjangkit HIV/AIDS. Biasanya, penggunaan jarum suntik secara bergantian itu dilakukan pemakai narkoba.
BACA JUGA:Begini Proses Serta Persyaratan Melakukan Gadai Emas di Pegadaian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: