HONDA

Kisah Miris Mantan Atlet Peraih Medali Emas, Kini Hidup Susah Jualan Batagor

Kisah Miris Mantan Atlet Peraih Medali Emas, Kini Hidup Susah Jualan Batagor

Kisah Miris Mantan Atlet Peraih Medali Emas, Kini Hidup Susah Jualan Batagor--Badri/RB

CURUP, RAKYATBENGKULU.COM - Edwin Pattikawa (59) warga Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, merupakan mantan atlet nasional lari maraton yang sempat mengharumkan nama Bumi Rafflesia pada masa tahun 1990-2001. Kini, tidak memiliki pekerjaan dan pendapatan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Edwin saat ini menjalani rutinitas dengan berjualan batagor. Kesehariannya hanya berkeliling mendorong gerobak dagangannya di area Kecamatan Selupu Rejang.

Mantan pelari maraton yang pernah mewakili Provinsi Bengkulu ini, kini bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta membayar kontrakan yang ditempatinya di Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup karena pendapatan berjualan batagor tidak memadai.

"Dulu sempat meminta-minta sumbangan karena sakit diabetes dan varises untuk operasi, akhirnya dibantu gerobak untuk berjualan batagor keliling. Namun harga gas elpiji 3 kilogram naik dan penghasilan pas-pasan untuk makan terkadang merugi, tidak bisa lagi membeli bahan untuk membuat batagor," ungkap Edwin, Selasa 12 Desember 2023 saat diwawancarai ketika bertemu di Kantor DPRD Kabupaten Rejang Lebong.

BACA JUGA: Mantan Atlet Hidup Menggelandang di Rejang Lebong, Dispora Akan Cek

Pria kelahiran Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ini sempat berpindah-pindah tempat tinggal. Bahkan ke provinsi Jambi maupun sumatera selatan (Sumsel) untuk mencari penghidupan yang lebih layak.

Namun, belum ada pemerintah atau swasta yang mau menggunakan jasanya untuk melatih para atlet maraton dan atletik, bahkan di tanah kelahirannya Kabupaten Rejang Lebong sendiri.

"Sangat berharap, ada cabang olahraga maraton dan atletik untuk memperdayakan untuk melatih para pelari Rejang Lebong atau Provinsi Bengkulu," kata pelari peringkat 30 se-Asia Tenggara tahun 1993 ini.

Dari penjualan batagor, Edwin hanya mampu menghasilkan Rp50.000 - Rp75.000 per hari. Terkadang hanya Rp30.000, ini sangat tidak memadai untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dirinya, istri dan anaknya.

BACA JUGA:Utus 203 Atlet, Kormi Bengkulu Bawa Pulang 16 Medali

"Kadang dirumah dibantu istri jualan kue, saya ada tiga orang anak. Dua orang perempuan sudah menikah dan 1 orang laki-laki," ujarnya.

Dilain sisi, Edwin sempat berniat menjual medali-medali yang pernah diraihnya karena terdesak kebutuhan hidup sehari-hari dan usia pun semakin tua.

"Sewaktu masih mudah mewakili Provinsi Bengkulu di ajang nasional dan Sea Games begitu dibanggakan. Namun, saat ini hanya tinggal kenangan bahkan untuk hidup sehari-hari saja begitu sulit.

Setelah berita viral tahun 2022 lalu, meminta dan menjajakan mendali barulah ada tergerak pemerintah hingga akhirnya mendapatkan jaminan kesehatan gratis melalui pemerintah daerah Rejang Lebong," kata Edwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: