Usin Sebut Pembangunan TPA Regional Bukanlah Aspek yang Paling Krusial
Pembangunan TPA Regional disebut Usin Abdisyah Putra Sembiring bukanlah aspek yang paling krusial.--dokumen/rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu mengangkat isu terkait rencana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional, yang telah disepakati oleh Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Seluma.
Menurut Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, pembangunan TPA Regional bukanlah aspek yang paling krusial.
Fokus yang lebih penting saat ini adalah bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah di rumah tangga.
Jika kesadaran ini dapat ditanamkan, maka pembangunan TPA Regional mungkin tidak diperlukan.
BACA JUGA:10 Inovasi Usin Abdisyah Putra Sembiring Wujudkan Aspirasi Masyarakat
"Tidak peduli seberapa besar TPA Regional yang dibangun, jika kita dapat mengelola sampah di rumah tanpa membutuhkan TPA Regional, itu akan lebih baik," ujar Usin pada Sabtu, 25 November 2023.
Usin lebih lanjut menjelaskan bahwa tantangan utama saat ini adalah bagaimana menanamkan kesadaran di masyarakat, khususnya di tiga wilayah tersebut, tentang pentingnya konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Jika konsep 3R tidak diterapkan, pembangunan TPA Regional hanya akan mengakibatkan penumpukan sampah yang tidak diinginkan.
"Pemahaman ini perlu disosialisasikan oleh pemerintah daerah, karena tanpa pemahaman ini, sampah akan tetap menumpuk di TPA Regional. Apakah kita ingin membuat pulau sampah lagi? Kita tidak bisa terus-menerus mengekspor sampah," tegasnya.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu mengangkat isu terkait rencana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional.--dokumen/rakyatbengkulu.com
BACA JUGA:Hadiri Ulang Tahun Komunitas Copper Bengkulu, Usin Dorong Pemenuhan Persyaratan Administrasi Hukum
Usin juga menekankan pentingnya meningkatkan edukasi dan kampanye yang fokus pada pemilahan sampah, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, dan pembuangan yang bertanggung jawab.
Ia mendukung program-program yang melibatkan sekolah, komunitas, dan sektor swasta dalam menciptakan perubahan perilaku positif terkait pengelolaan sampah.
"Perlu mendukung inisiatif yang memasukkan edukasi lingkungan ke dalam kurikulum pendidikan. Generasi muda harus tumbuh dengan kesadaran akan tanggung jawab mereka terhadap lingkungan," kata Usin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: