Kisah Pahlawan Kopi ! Desclieux Relakan Air Sampai Tetes Terakhir Demi 3 Batang Kopi untuk Amerika
Kisah Pahlawan Kopi ! Desclieux Relakan Air Sampai Tetes Terakhir Demi 3 Batang Kopi untuk Amerika.--DOK/RB
Desclieux dengan penuh tanggung jawab merawat 3 pohon kopi di dek kapal dan memilih menderita kehausan daripada kehilangan pohon yang dipercayakan kepadanya itu. Dia menyirami tanaman kopi tersebut sampai tetes terakhir yang dia punya.
BACA JUGA:Menelusuri Aroma Sejarah Kopi: Asal Usul, Perjalanan di Indonesia dan Jejaknya Pertama Kali
BACA JUGA:Tentang Kopi: Mengenal Sejarah Istilah Kawe di Kepahiang
Sayang ketika Desclieux akhirnya tiba di Martinique, 2 pohon telah mati, hanya menyisakan satu pohon saja. Sesampainya di Martinique, Desclieux langsung menanam pohon kopi tersebut di Habitation La Jacquart, Prêcheur.
Pohon kopi satu batang yang masih hidup itu kemudian menjadikan kopi tersebar luas di Antilles, khususnya di Guadeloupe. Kemudian ke Brasil dan seantero Benua Amerika.
Apakah kisah itu betul? R. Laurencine, dalam ‘’L'épopée de Gabriel de Clieu : Légende ou Réalité?’’ meragukannya. Menurut teori Laurencine, kopi sudah ada di Martinique sejak sebelum kedatangan Desclieux.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Budidaya Kopi Bengkulu ! Istilah Kawe Hingga Kawo Yang Diadopsi dari Timur Tengah
BACA JUGA:Asal Usul Kopi Kawo di Kerinci, Nelangsa Petani Pada Zaman Belanda
Yang jelas sampai sekarang masih ada Taman Desclieux di Fort-de-France Martinique. seluas lebih dari 6 hektar ini, dirancang oleh Eugène Bassières dan diresmikan pada 14 Juli 1918, oleh Gubernur Camille Guy,
Pada artikel terdahulu sudah dijelaskan bahwa kopi dipopulerkan menjadi minuman dunia oleh orang Islam. Dan kedai kopi pertama ada di Mekah Arab Saudi.
Kopi dibawa pedagang dari Arab bagian Selatan ke Mekah. Minuman itu langsung disukai para orang Islam yang sedang beribadah haji dan umroh. Karena dapat meningkatkan semangat dan gairah dalam melaksanakan ibadah.
BACA JUGA:Soal Kopi ! Perkebunan Pertama Kali dan Minum Kopi Asli Tanaman Indonesia, Orang Jawa Barat
BACA JUGA:Asal Mula Istilah Kawe, Sebutan Kopi di Bengkulu Bagian Selatan dan Sebagian Sumatera Selatan
Cara menikmatinya sama seperti sekarang yang kita temui. Biji kopi disangrai lalu dihaluskan. Kemudian diaduk dengan air dan siap dinikmati. Ada juga yang suka dengan tambahan sedikit rasa manis dari gula atau madu.
Hal tersebut terungkap dari penelitian seorang peneliti Belanda Dr CJJ van Hall yang menyatakan, ‘’Het zijnde Arabieren, die de koffie tot een volksdrank hebben gemaakt.‘’
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: