Hutan Mangrove Pulau Enggano Terus Berkurang, Penahan Abrasi, Tempat Berpijahnya Aneka Biota Laut
Hutan Mangrove Pulau Enggano Terus Berkurang, Penahan Abrasi, Tempat Berpijahnya Aneka Biota Laut--rakyatbengkulu.disway.id
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Pemantauan ekosistem mangrove secara berkala sangat diperlukan untuk melihat perubahan luasan dan kondisi mangrove di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Hutan mangrove di Pulau Enggano mencapai sekitar 1414,78 ha atau 141,478 km2.
Sayangnya kini luas hutan mangrove di Pulau Enggano semakin menurun dan hanya sedikit vegetasi mangrove dalam keadaan baik.
BACA JUGA:Benarkah Menabrak Kucing Akan Mengalami Kesialan? Berikut Penjelasannya
Penurunan mangrove terus terjadi akibat semakin tingginya keinginan untuk mengkonversi atau mengeksploitasi ekosistem mangrove.
Secara umum mangrove cukup tahan terhadap berbagai gangguan dan tekanan lingkungan, namun jika eksploitasi berlangsung terus menerus tanpa upaya untuk melakukan rehabilitasi maka dapat menyebabkan berkurangnya luas wisata hutang mangrove di Pulau Enggano secara signifikan.
BACA JUGA:6 Fakta Tentang Buah Langka Namnam, Bisa Diolah Jadi Asinan, Buah dan Daunnya Berkhasiat Obat
Ekosistem mangrove berfungsi kompleks baik dari segi fisik, ekologi, ekonomi dan sosial budaya. Antara lain fungsi fisik seperti gelombang laut, angin badai, penahan lumpur, perangkap sedimen dan lain-lain.
Juga pelindung pantai dari proses abrasi, fungsi ekologi sebagai penghasil detritus, tempat pemijahan, tempat pengasuhan dan tempat mencari makan bagi biota laut tertentu.
Selain itu, fungsi ekonomi berpotensi sebagai tempat rekreasi namun mata pencaharian, tugas sosial budaya masyarakat sekitar adalah pengembangan, pelestarian dan pendidikan kebudayaan.
Selain sebagai perlindungan pantai dari abrasi setiap hari, hutan mangrove juga berfungsi sebagai tempat berpijahnya aneka biota laut dan mempercepat perluasan pantai melalui pengendapan.
Kemudian tempat berlindungnya burung, tempat berkembang, mencegah air laut meresap ke daratan, mengatur iklim mikro sekitar dan juga menjadi habitat berbagai satwa.
Beberapa hewan langka yang menjadikan hutan mangrove di Pulau Enggano sebagai tempat tinggalnya antara lain monyet ekor panjang, elang, burung camar dan masih banyak jenis hewan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: