Jakarta Bisa Tenggelam, Sebab Permukaan Tanah Turun, Pengelolaan Tata Kota yang Buruk
Jakarta Bisa Tenggelam, Sebab Permukaan Tanah Turun, Pengelolaan Tata Kota yang Buruk --rakyatbengkulu.disway.id
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Sebenarnya sudah sejak lama para ilmuwan memprediksi bahwa Kota Jakarta bisa tenggelam pada tahun 2100 yang akan datang.
Bahkan ada beberapa peneliti telah melakukan riset penyebab tenggelamnya Jakarta. Para ahli memprediksi jika air laut dapat mencapai jantung kota seperti Bundaran Hotel Indonesia (HI) nantinya.
BACA JUGA:Kota Jakarta Diprediksi Terancam Tenggelam, Apa Solusi yang Harus Dilakukan?
Salah satu penyebabnya adalah penurunan permukaan tanah. Berdasarkan dari riset tim peneliti geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB), dimana di Jakarta Utara telah tenggelam 2,5 meter dalam 10 tahunnya. Sementara itu untuk setiap tahunnya telah terjadi penurunan permukaan mencapai 25 cm.
Peneliti ITB Heri Andreas menyatakan potensi tenggelamnya Jakarta bukanlah bahan candaan. Penurunan tanah tidak hanya terjadi di Jakarta Utara saja, melainkan di seluruh Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (DKI Jakarta).
BACA JUGA:3 Penyebab Kota Jakarta Menjadi Kota yang Paling Cepat Tenggelam
Khusus Jakarta Barat, permukaan tanahnya turun sampai 15 cm per tahunnya. Sedangkan Jakarta Timur, permukaan tanahnya turun sekitar 10 cm setiap tahunnya.
Sedangkan penurunan tanah sedalam 2 cm terjadi di Jakarta Pusat. Sedangkan di Jakarta Selatan penurunannya sekitar 1 cm per tahunnya.
BACA JUGA:Soft Opening Yodan District II oleh Yodan Group: Mewujudkan Konsep Pariwisata Modern di Bengkulu
Dengan penurunan permukaan tanah yang semakin pesat, maka terjadilah pengambilan air bawah tanah secara berlebihan untuk digunakan sebagai air minum, mandi dan keperluan sehari-hari lainnya oleh penduduk kota. Hal tersebutlah yang dapat membuat Jakarta akan semakin cepat tenggelam.
Sekitar 80-90 persen penyebab penurunan tanah tersebut lantaran pengambilan air tanah. Dengan adanya pengambilan air tanah secara berlebihan karena masyarakat kesulitan menggunakan air PAM, sehingga 60 persen warga Jakarta menggunakan air tanah.
Sedangkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) hanya dapat memenuhi sekitar 40 persen saja kebutuhan air bersih, termasuk air minum warga ibukota.
Sebagai kota metropolitan, pembangunan di ibukota sangatlah pesat. Dimana gedung-gedung tinggi pencakar langit berlapis beton tersebut telah mengakibatkan permukaan Jakarta semakin menurun setiap tahun. Hal tersebut juga dapat membuat Jakarta tenggelam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: