4 Alasan Jakarta Tidak Cocok Lagi Sebagai Ibu Kota Negara Indonesia
Jakarta tidak cocok lagi sebagai ibu kota Negara Indonesia, ini dia 4 alasannya. --Foto: Instagram/Pakindro
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Ada 4 alasan yang mendasari Jakarta tidak cocok lagi mejadi Ibu Kota Negara Indonesia.
Diketahui bahwa ancangan untuk memindahkan ibu kota negara Indonesia sudah dimenjadi wacana dalam beberapa tahun belakangan ini oleh Presiden Jokowi.
Ini bukan tanpa alasan pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia tersebut karena Jakarta yang ramai penduduknya serta kondisinya yang tidak memungkinkan lagi untuk tetap menjadi Ibu Kota Negara.
Salah satunya ancaman dari faktor lingkungan dimana bahaya banjir dan tenggelamnya Jakarta menjadi pemicu.
BACA JUGA:Jakarta Bisa Tenggelam, Sebab Permukaan Tanah Turun, Pengelolaan Tata Kota yang Buruk
Untuk itu presiden Joko Widodo melakukan perubahan dengan merancang pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim) nampaknya akan segera dilakukan.
Hal ini berkaitan dengan rancangan Undang-Undang tentang IKN telah disahkan oleh DPR RI menjadi Undang-Undang (UU).
Selain itu pemerintah juga sudah memilih Nusantara sebagai nama ibu kota negara bukan dengan nama daerah tertentu. Berikut ini 4 alasan pemindahan ibu kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan yang dinyatakan tidak cocok lagi berada di daerah sekarang diantaranya adalah :
BACA JUGA:Kota Jakarta Diprediksi Terancam Tenggelam, Apa Solusi yang Harus Dilakukan?
1. Populasi Terlalu Padat
Salah satu alasan utama pemindahan ibu kota ini dengan populasi Jakarta yang terlalu padat hingga menjadi beban. Pada Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) pada 2015 menyebutkan, sebesar 56,56 persen masyarakat Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa.
Sementara di pulau lainnya, persentasenya kurang dari 10 persen penduduk sehingga populasi yang sudah padat tidak memungkinkan kembali Jakarta menjadi Ibu Kota Negara Indonesia.
2. Pertumbuhan Urbanisasi Tinggi
Pada tahun 2013 Jakarta menempati peringkat ke-10 kota terpadat di dunia sehingga dalam jangka lebih dari 10 tahun akan lebih pesat lagi pertumbuhan urbanisasi tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: