Mangga Namdokmai Asal Thailand, Bisa Berbuah Lebih Awal, Enak Dikonsumsi Saat Mengkal

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Ada banyak jenis mangga yang masuk ke Indonesia dari Thailand, kali ini ada mangga namdokmai yang menjadi salah satu favorit. Mangga jenis ini kaya akan beta karotein. 

Sebab bisa berbuah lebih awal dibandingkan jenis mangga lainnya yang lebih dulu masuk ke Indonesia.

Jenis mangga ini juga enak dikonsumsi saat masih mengkal atau tingkat kemasakan 80 persen. Sebab bila sudah masak 100 persen kadar airnya terlalu banyak dan rasanya kurang manis. Hanya saja rasanya segar ketika telah matang sempurna.  

BACA JUGA:Tabel Dana Desa 2024 Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur: Simak Rinciannya di Sini

Selain dari rasa dan kecepatan berbuah, mangga namdokmai juga disukai lantaran warna kulitnya unik kuning mulus tapi sebagian ada yang kuning kemerahan.

Sementara daging buahnya ada yang kuning terang dan ada juga yang orange. Termasuk ketahanan mangga ini terhadap penyakit. 

Kemudian percabangannya juga bagus dan tingkat produktivitas tinggi. Sehingga buah ini sering dijadikan sebagai tanaman buah dalam pot (tabulampot).

BACA JUGA:Viral! Pemuda China Baru Tahu Orangtuanya Kaya Usai 20 Tahun Hidup Miskin

Percabangan tanaman mangga namdokmai tergolong bagus, tanaman terlihat segar dengan bentuk daun yang agak bergelombang. Ini membuat tampilan tanaman tergolong cantik.

Bila dilihat, daun mangga namdokmai ini tumbuh dengan lebat, sehingga menimbulkan kesan kompak pada bentuk tanaman. Sehingga tanaman mangga ini cocok ditanam di pekarangan. 

Mangga unik ini juga bisa dikerdilkan dan akan tetap berbuah. Bahkan tanaman mangga namdokmai bisa tumbuh dengan baik di daerah dengan musim kering selama tiga bulan.

BACA JUGA:Tips Sukses dalam Berkarir yang Bisa Kamu Terapkan Mulai Sekarang!

Bila ingin tanaman mangga namdokmai tumbuh dengan subur, maka tanamlah pada tanah gembur, mengandung pasir, berlempung dalam dan kaya akan bahan organik. 

Selain itu, pH tanah yang dibutuhkan sekitar 5,5—7,5. Mangga namdokmai merupakan tanaman buah dataran rendah yang bisa tumbuh subur di ketinggian 0—500 mdpl.

Sumber: