HONDA

Layu Fusarium, Ancaman Serius Bagi Petani! Yuk Intip Ciri-Ciri dan Cara Menanggulanginya

Layu Fusarium, Ancaman Serius Bagi Petani! Yuk Intip Ciri-Ciri dan Cara Menanggulanginya

Layu Fusarium, Ancaman Serius Bagi Petani! Yuk Intip Ciri-Ciri dan Cara Menanggulanginya--badri/rakyatbengkulu.com

BACA JUGA:Jaga Kesehatan Jantung dengan Buah Rambutan, Ini 6 Manfaat Lainnya untuk Tubuh

Jika tidak, para petani sambung Joko, harus memfermentasikan pupuk kandang saat mulsa sudah digelar dilahan dengan cara ditinggal selama satu bulan minimal sebelum penanaman cabai atau tomat.

"Jangan ketinggalan, jika pupuk kandang sudah diberikan, dilanjutkan pupuk kimia. Serta Trichoderma dengan merk Trico G. Yang sering kita gunakan minimal 4 bungkus 250 gram untuk 2 rol mulsa guna mencegah Layu Fusarium. Kemudian ditinggal selama sebulan sambil menyiapkan bibit tanaman cabai maupun tomat," kata Joko. 

Modal yang tidak sedikit kata Joko untuk berbudidaya cabai dan tomat, sehingga petani harus benar-benar memperhatikan dari pengolahan, penanaman hingga masa perawatan.

"Untuk gejala penyakit Layu Fusarium meliputi kuningnya daun, dan siang hari saat panas, cabai dan tomat layu dan sore hari sehat kembali. Namun setelah seminggu benar-benar layu dan mati. Saat ada tanaman cabai atau tomat yang terserang Layu Fusarium jangan dicabut, dibiarkan saja sehingga jamur penyebab layu tidak menyebar," papar Joko.

BACA JUGA:Innalillahi, Penjaring Ikan Ditemukan Tak Bernyawa Usai Tenggelam di Sungai Musi Kepahiang

Penyakit ini menyerang akar tanaman cabai dan tomat dan dapat menyebabkan kerugian yang signifikan. Beberapa cara pengendalian yang dapat dilakukan meliputi penggunaan varietas tahan, benih sehat, pupuk kompos matang atau sudah difermentasikan dengan bakteri baik seperti EM 4, pemeliharaan yang baik, dan rotasi tanaman.

"Dengan kombinasi strategi pengendalian yang tepat, termasuk penggunaan pupuk hayati seperti Trichoderma serta penerapan praktik pertanian yang baik. Maka pertanian dapat lebih tahan terhadap serangan penyakit tanaman dan meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan," demikian Joko.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: