BANNER KPU
HONDA

Libur Golden Week Bikin Orang Jepang Sakit, Ini Penjelasannya

Libur Golden Week Bikin Orang Jepang Sakit, Ini Penjelasannya

Libur Golden Week Bikin Orang Jepang Sakit, Ini Penjelasannya --Instagram/cettajapanese

BACA JUGA:8 Fakta Warga Jepang dan Korea Bisa Tampil Langsing Meskipun Tidak Diet

Kondisi mental dan kejiwaan ini ditenggarai juga lantaran adanya libur panjang atau golden week yang jatuh pada akhir April hingga bulan Mei sehingga itulah yang membuat mental mereka down.

Biasanya dengan adanya moment tersebut masyarakat Jepang akan berlibur bersama keluarga, santai-santai dan istirahat sehingga nantinya syndrom gogatsu-byo akan terasa.

Banyak diantara mereka yang tidak bisa keluar dari zona nyamannya tersebut sehingga habis golden week malah tambah stres dan membuat kehilangan motivasi dalam beraktivitas.

Usai liburan panjang inilah yang ditenggarai masyarakat Jepang menjadi orang yang cepat lelah akan tekanan yang akan mereka dapatkan kembali dalam aktivitas bekerja dan belajar.

BACA JUGA:Atlet Bulutangkis Jepang Kento Momota Pensiun Dini Diusia 29 Tahun, Ini Alasannya

Sebagai seorang pelajar dan pekerja membuat mereka timbul rasa kecemasan karena harus mengulang beradaptasi dengan lingkungan dan keluar dari zona nyamannya.

Kalau di Indonesia seperti liburan lebaran sehingga usai libur lebaran sudah mulai malas untuk bekerja lebih giat lagi dalam menghadapi semua problematika pekerjaan.

Itulah yang membuat masyarakat disana terserang penyakit yang menjadi fenomena setiap tahunnya sehingga banyak diantara mereka yang menjadi stres dan depresi.

Untuk itu dokter di Jepang selalu memberikan peringatan kepada mereka untuk selalu menjaga helthy mentalnya dan lebih peduli karena harus mendapatkan pertolongan kalau sudah parah.

BACA JUGA:Cipung Liburan Ke Jepang Sewa 21 Villa, Owner Penginapan Bertanya Siapa Dia?

Ditenggarai yang merasakan penyakit gogatsu-byo itu hampir rata-rata banyak yang mengalaminya, untuk itu perlunya komunikasi dengan orang lain untuk berbagi cerita.

Dengan berbagi cerita akan timbul perhatian yang membuat diri tidak akan merasa kesepian, itulah dalam negara Jepang dokternya selalu menganjurkan untuk lebih aware terhadap mental mereka.

Penyakit mental yang dialami oleh masyarakat Jepang pada bulan Mei ini membuat sebagian orang terkena efeknya dengan diikuti sering susah tidur dan menyebabkan penyakit lainnya.

Untuk itu memang kesepian menjadi faktor utama seseorang akan terjadinya stres yang cepat sehingga dapat mengganggu masalah kesehatan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: