Menerawang Hati Jokowi: Emosi dan Pesan di Pidato Terakhir dalam Rangka HUT ke-79 RI
Emosi dan pesan di pidato terakhir Jokowi di Sidang Tahunan MPR dalam rangka HUT ke-79 RI.--ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
"Kalau kita lihat dalam distribusi emosi ini, jadi ada rentang waktu, emosi ini hampir muncul setiap saat, bahkan. Emosi rasa takut itu muncul karena ada suatu ancaman. Kita tidak tahu apa yang membuat beliau ini punya rasa takut, namun sedih ini dipahami, karena ini adalah akhir dari 10 tahun masa jabatan beliau," tambah Monica.
BACA JUGA:Mengintip Kehidupan Cinta: Shio yang Bertemu Jodoh di Tahun Ular Kayu 2025
BACA JUGA:Shio Pengusaha Sukses di Tahun Ular Kayu 2025: Siap Bertransformasi?
Pada pidato kenegaraannya, Jokowi menyampaikan pesan tentang keberhasilan ekonomi dan pembangunan.
Kata "membangun" acap kali dilontarkannya, yang menunjukkan bahwa pesan ini ingin dibangun dan branding yang ingin dibangun adalah sebagai bapak pembangunan.
"Kata dan diksi yang sering keluar adalah kata membangun, membangun, membangun. Contohnya membangun jalan desa, bandara, bendungan, jalan tol, dan sebagainya. Ini diucapkan berkali-kali, jadi ini adalah pesan yang ingin dibangun, branding yang ingin dibangun adalah, beliau ini bapak pembangunan," ujar Monica.
Dari pidato yang lebih singkat dari biasanya, Monica menemukan satu topik pembahasan yang kembali dipersingkat saat disampaikan, yakni mengenai Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru.
BACA JUGA:Rahasia Karir: Shio yang Diprediksi Alami Lonjakan Karir di Tahun Ular Kayu 2025
BACA JUGA:Kado Istimewa HUT ke-79 RI, Bengkulu Capai Universal Health Coverage 100 Persen
"Pesan tersebut justru ingin dipercepat, dan tidak banyak informasi yang ingin disampaikan. Padahal, hal itu adalah yang merupakan komplain dan kritik dari masyarakat," ungkapnya.
Namun, perubahan intonasi terjadi ketika Beliau berpesan mengenai presiden selanjutnya, Prabowo Subianto.
Suara Jokowi menjadi lebih tegas dan menukik ke atas, menunjukkan maksud untuk melanjutkan misi pembangunan yang telah ia lakukan selama 10 tahun terakhir.
"Suaranya kemudian menjadi lebih tegas, lebih lebih menukik ke atas. Ini adalah suatu bahasa penegasan. Jadi, keinginan beliau yang ingin digarisbawahi adalah untuk melanjutkan pembangunan beliau," beber Monica.
BACA JUGA:3 Resep Masakan Rumahan Lezat yang Menggugah Selera, Ada Kerang Hijau Pedas!
BACA JUGA:Memperpanjang Umur Pakai, Ini 7 Cara Merawat Kipas Angin Secara Rutin yang Efektif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: